DITIPU: Para gadis belia ditipu hingga dijadikan striptis. Ini pelajaran bagi orang tua dalam mendidik anak.

TULUNGAGUNG | duta.co – Para orangtua tampaknya harus lebih berhati-hati lagi dalam mendidik anaknya. Mendidik anak harus dilakukan terus menerus, harus pula dengan memantau kegiatan mereka di luar rumah sebab bukan tidak mungkin anak-anak Anda akan jadi salah pergaulan.

Begitu pula dengan para guru, sebab tugas mendidik perlu diperluas dengan memantau kegiatan siswanya di luar jam pelajaran, sebab bukan tidak mungkin siswa Anda ada yang jadi penari telanjang atau pelacur. “Kasus Yess Karaoke harus jadi pelajaran kita semua dalam mendidik anak,” kata Joko, warga Tulungagung Sabtu 6 Mei 2017.
Pelajaran itu bisa diambil dari orang tua N. Remaja 17 tahun asal Malang ini dibawa polisi karena termasuk bagian dari operasi striptis di Yess Karaoke. Saat orangtuanya menjemput N, terlihat pemandangan mengharukan. Orang tunya tak tahu si anak jadi salah satu pemandu lagu di karaoke Yess padahal dia masih di bawah umur. N dijemput orangtuanya di Mapolda Jatim, Jumat (5/5/2017).

N (17) asal Malang ikut diamankan saat polisi menggerebek rumah hiburan Yess Karaoke di Tulungagung yang disinyalir menjadi tempat prostitusi dan menyediakan striptis atau tarian telanjang.

N dijemput ayahya. Keduanya menangis saat bertemu. Polisi memang mengembalikan pemandu lagu yang masih di bawah umur. Dua perempuan dari Malang dan dua lagi dari Bandung, Jawa Barat.

“Orangtuanya tidak tahu anaknya seperti ini (bekerja sebagai pemandu lagu di Tulungagung). Padahal orangtuanya bekerja keras sebagai petani, karena ingin anaknya bisa sekolah,” terang Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra.

Anak di bawah umur itu pun juga menangis dan meminta maaf kepada orangtuanya. “Anaknya juga menangis dan meminta maaf,” ungkapnya.

N sebenarnya masih sekolah di sebuah SMK di Malang, dan menjalani program magang di suatu daerah di Jawa Timur. Program magang dari sekolahannya itu harusnya berjalan selama tiga bulan.

Namun, baru dua bulan, dia meninggalkan daerah tersebut dan menuju ke Tulungagung, bersama teman sekolahnya yang masih di bawah umur dan bekerja sebagai pemandu lagu di Yess Karaoke.

“Dia ini main ke teman sekolahnya. Kemudian temannya mengajak menjadi pemandu lagu,” ujarnya.

Temannya yang berinisial R lantas menghubungi tersangka JOL, seorang manajer Yess Karaoke. Keduanya pun akhirnya berlabuh ke tempat hiburan itu. “Temannya memang sudah menjadi pemandu lagu. Alasan bekerja sebagai pemandu lagu, karena ekonomi,” jelasnya.
Ditipu, Diancam

Sementara itu dua perempuan sebagai pemandu lagu di bawah umur dari Bandung, Jawa Barat, ikut diamankan polisi dari tempat hiburan Yess Karaoke di Tulungagung. Keduanya masih berusia 16 dan 17 tahun. N dan E tidak terlibat tarian telanjang atau striptis maupun prostitusi.

Sebenarnya, keduanya sempat ingin kembali ke kampung halamannya karena merasa ditipu. Namun, keduanya mendapat ancaman yaitu diwajibkan untuk mengembalikan seluruh biaya akomodasi dan penginapan selama di Bandung hingga Tulungagung.

“Dua anak di bawah umur dari Bandung ini sempat ingin pulang ke tempat asalnya. Tapi diancam,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pol Agung Yudha Wibowo, Jumat (5/5/2017).

Kasubdit IV Ditreskrimum AKBP Rama Samtama Putra menambahkan, tersangka K (33) asal Bandung itu membawa 6 wanita yang akan dipekerjakan sebagai pemandu lagu di rumah karaoke itu. Diantara 6 wanita tersebut, dua diantaranya N dan E.

Keenam wanita itu sebelum berangkat ke Tulungagung, terlebih dahulu berkumpul di Bandung dan bermalam sehari. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Tulungagung dengan naik kereta api.

Ketika sampai di Tulungagung, mereka ditempatkan di mess dan istirahat selama dua hari. Setelah itu, tersangka K yang menjadi mami di rumah karaoke itu, meminta mereka bekerja sebagai pemandu lagu.

“Mereka termasuk dua anak di bawah umur ini, statusnya training di rumah karaoke itu,” kata Rama.

Masa training selama sebulan, dan mereka tidak mendapatkan gaji pokok dari manajemen rumah karaoke. Pendapatan yang didapatnya, hanya hasil dari fee tamu yang membookingnya.

Di hadapan penyidik, kedua anak di bawah umur itu ingin balik ke kampung halamannya, karena apa yang dijanjikan Mami tidak sesuai.

“Mereka dijanjikan dikontrak menjadi pemandu lagu. Status training itu tidak disampaikan dari awal oleh tersangka,” tuturnya.

“Tersangka Mami mengatakan ke kedua anak ini, kalau ingin pulang kampung di masa training maupun sesudah masa training, tetap sama harus membayar seluruh biaya akomodasi. Karena sama-sama mengganti biaya, keduanya tetap ingin balik pada 5 Mei ini (masih masa training),” ujarnya.

Perbuatan yang dilakukan Mami K itu, kata perwira polisi kelahiran Sidoarjo ini, sudah masuk ke ranah tindak pidana perdagangan orang.

“Semua pemandu lagu (30 orang) statusnya hanya saksi. Mereka semua sudah dipulangkan. Untuk dua anak dari Bandung ini masih menunggu orangtuanya,” jelasnya.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 3 orang. Mereka ada mami pemandu lagu (K), manajer (JOL) dan seorang waitres (A).  roy, det

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry