JAKARTA | duta.co — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima banyak apresiasi dari ulama Nahdlatul Ulama (NU) karena berhasil menangani Covid-19 di Jawa Timur.

Seperti kita tahu, berdasarkan asesmen situasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Jawa Timur sampai saat menjadi satu-satunya provinsi di Jawa dan Bali yang masuk ke level 1.

Tak hanya itu, Kini, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, sebanyak 25 kabupaten/kota yang statusnya level 1. Selebihnya 13 kabupaten/ kota kategori level 2.

Menurut para ulama, keberhasilan Jatim tersebut selayaknya jadi contoh nyata bagi daerah lain untuk terus berupaya keras menurunkan angka kasus aktif sekaligus menekan angka kematian akibat Covid-19.

“Alhamdulillah, Provinsi Jatim menjadi Provinsi pertama di Indonesia yang sudah mencapai Level 1. Saya ucapkan selamat kepada Ibu Gubernur Khofifah,” ungkap Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj dalam sambutannya.

Said Aqil menyebut bahwa NU akan mendukung penuh percepatan vaksinasi agar segera terbentuk Herd Immunity di Indonesia. Menurutnya, pandemi hanya bisa teratasi dengan adanya sinergi dan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat.

“Tertibkan masyarakat dengan prokes sementara pemerintah menggalakkan vaksinasi dan memperbaiki ekosistem kesehatan. Kita semua tetap harus waspada terkait potensi datangnya gelombang ketiga,” ucapnya.

Atas apresiasi tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan rasa syukur. Semua capaian positif tersebut sebagai hasil kerjasama Pemprov Jatim bersama berbagai lembaga dan elemen masyarakat luas.

Peran Ulama

Bahkan secara khusus, Gubernur Khofifah menyebut peran serta ulama dan tokoh agama amat penting dalam mengajak masyarakat untuk terus taat prokes dan menjalani vaksinasi Covid-19.

“Alhamdulillah, kepatuhan seluruh masyarakat Jawa Timur yang telah taat pada protokol kesehatan serta dukungan penuh oleh NU , Muhammadiyah, Tokoh ormas keagamaan lainnya di semua lini. Jatim menjadi provinsi pertama yang mencapai level 1,” ucap Gubernur Khofifah disela-sela Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar  Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2021 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (25/9).

Khofifah mengungkapkan, keberhasilannya menangani Covid-19 di Jawa Timur bukan hasil kerja dirinya. Banyak pihak yang turut andil bersama dalam upaya menurunkan angka kasus Covid-19. Termasuk  Nahdlatul Ulama dan pengasuh pesantren yang menurut Khofifah juga mengedukasi masyarakat hingga level bawah mengenai Covid-19.

“NU telah memberikan dampak yang luar biasa dalam mendorong kesadaran warga dalam penerapan protokol kesehatan dan gerakan vaksinasi di Jatim. Termasuk Muhammadiyah dan organisasi kemasyarakatan keagamaan lainnya. Semua telah mendukung hingga Jatim masuk pada level 1 diikuti 25 kabupaten/ kota yang juga sudah level 1. Alhamdulillah dan terimakasih semuanya. Mohon semua tetap taat protkes dan percepat vaksinasi. ,” kata Khofifah.

Senada, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, selaku Mustasyar PBNU menyampaikan bahwa peran ulama dan guru besar di berbagai wilayah di Indonesia sangatlah penting dalam upaya penurunan angka Covid-19 di Indonesia. Utamanya dalam menumbuhkan kesadaran publik di masa pandemi Covid-19 untuk menaati protokol kesehatan.

Wapres KH. Ma’ruf Amin mengatakan, meski terjadi penurunan yang cukup signifikan, namun dirinya berharap semua pihak untuk tidak lengah. Tetap waspada atas semua kemungkinan yang akan terjadi. (***)