MOJOKERTO | duta.co – Kondisi memprihatinkan itu mengemuka pada kegiatan Madrasah Cyber gelombang 2 kerjasama UIN Sunan Ampel dengan PW GP Ansor Jawa Timur.

Kegiatan yang terlaksana mulai Jumat sd Minggu 22-24 Oktober 2021 bertepatan dengan momen Hari Santri Nasional tahun 2021 itu, bertempat di salah satu hotel di Trawas Mojokerto dengan protokol kesehatan.

Ini merupakan bentuk dari implementasi semboyan University Community Enggagement (kemitraan kampus dengan komunitas) UIN Sunan Ampel Surabaya dengan para mitra, yang dalam hal ini PW Ansor Jawa Timur.

“Tujuan dari kegiatan ini selain mendekatkan kampus dengan masyarakat, sesuai nama kegiatannya (Madrasah Cyber), maka dari kegiatan ini diharapkan ada penguatan dikalangan pemuda dan mahasiswa agar menjadi garda terdepan dalam gerakan literasi digital dan menangkal maraknya hoaks”, papar Dr. Muhid, wakil rektor 3 Uinsa.
Selama 3 hari kedepan, kegiatan yang diikuti oleh Mahasiswa Uinsa dan PC Ansor se Jatim ini akan diisi berbagai materi seperti literasi digital dan materi konsep yang lain serta materi teknis seputar bagaimana membuat berita online, desain grafis, pemanfaatan sosial media hingga membuat website dan analisis big data.

Pada kesempatan ini Civitas Akademika Fak Sains dan Teknologi UINSA turut berkontribusi memberikan materi, yaitu pada materi Literasi Digital dan Teknis pembuatan Website, IoT dan analisis big data. Yusuf Amrozi, M.MT wakil dekan 3 fak saintek selaku pemateri Literasi Digital memaparkan bahwa pemanfaatan media digital yang harusnya digunakan untuk kepentingan edukasi masyarakat melalui Literasi Digital justru di banyak kasus digunakan untuk kepentingan yang tidak produktif. “Tahun 2014 saya bersama mahasiswa melakukan survey kecil-kecilan hasilnya 40 % pemanfaatan internet digunakan untuk kepentingan yg tidak produktif, diantaranya digunakan untuk Game”, papar Sekretaris LPTNU Jawa Timur ini.

Oleh karena itu gerakan literasi digital harus dikembalikan ke “Khittohnya”, agar menjadikan masyarakat informatif yang berperadaban. “Oleh karena itu program Ansor melalui Madrasah Cyber ini sangat strategis untuk penguatan literasi digital baik untuk moderasi beragama, menangkal hoaks maupun kepentingan strategis kebangsaan yang lain. Fakta mengerikan misalnya, mengutip situs Kominfo RI, ada 800 ribu situs hoaks, dan ini harus di lawan, ini harus diluruskan”, papar Sekretaris ISNU Uinsa ini.

Selain Yusuf, kegiatan ini juga diisi oleh dosen dan mahasiswa FST yang mengisi tentang teknis pembuatan web, IoT dan analisis big data, yaitu Andik Izzudin, MT (Kaprodi Sistem Informasi), Aris Fanani, M.Kom (Kaprodi Matematika), Ahmad Teguh Wibowo, MT (Dosen Sistem Informasi). Pulang kegiatan, peserta bisa membuat website, mengisi konten web tersebut dan memviralkan pada sosial media yang ada. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry