Muhammad Akil Almaliya (kiri). FT/ patraindonesia.com

PESAWARAN | duta.co – Akhirnya Polisi melakukan ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah Muhammad Akil yang diduga tewas dianiaya oleh saat mengikuti ekstrakurikuler bela diri SMK Al Hikmah, Lampung Tengah.

Proses ekshumasi atau penggalian serta pembongkaran kubur ini dilakukan untuk mencari bukti tindak kekerasan guna membantu penyelidikan. Dari pantauan detikSumbagsel di TPU Gebang, Kabupaten Pesawaran, tampak keluarga korban didampingi tim kuasa hukum berada di lokasi, Kamis (8/6/2023).

Proses ekshumasi autopsi yang dimulai pada pukul 09.00 WIB sendiri dilakukan oleh tim dokter dari Biddokes Polda Lampung. Ditemui di lokasi, Kasatreskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas mengatakan pihaknya masih menunggu hasil ekshumasi autopsi yang dilakukan. “Kita masih menunggu hasilnya,” katanya kepada detikSumbagsel.

Sebelumnya Agus Saprani, ayah korban, mengatakan bahwa pihak keluarga mendapati kejanggalan ketika melihat tubuh Akil yang dipenuhi luka lebam. “Saya menemukan sejumlah luka yang nggak wajar pada tubuh anak saya. Banyak luka lebam di sekujur tubuh, bahkan ada beberapa gigi anak saya yang lepas,” kata dia.

Seperti diberitakan, tragedi ini menimpa seorang santri. Kali ini yang menjadi korban adalah santri Pondok Pesantren Yayasan Al Hikmah Kalirejo Pringsewu, Muhammad Akil Almaliya (16). Kisahnya, Minggu tanggal 28 Mei 2023 sekira Pukul 01.00 WIB, Akil tewas secara tidak wajar. Sebab, di sekujur tubuhnya, dipenuji luka memar dan berdarah.

Akil meninggal dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Keadaan dada dan perut yang membiru, gigi patah serta luka lebam di bagian tubuh almarhum. Bahkan di bagian alat vitalnya pun nampak terlihat mengeluarkan darah.

Menurut keterangan pihak keluarga, kondisi almarhum saat diantar ke rumah dengan kondisi yang mengenaskan. Diceritakannya, “Dada memar membiru, dan kemaluannya pecah, namun menurut info yang berkembang, dokter yang membawa almarhum ke rumahnya mengatakan, almarhum meninggal akibat pembuluh darahnya pecah. Dokter tersebut tidak menjelaskan penyebabnya,” tutur salah seorang kerabat almarhum yang hadir dan turut melayat pada saat almarhum tiba di rumah sebagaimana kabar patraindonesia.com.

Para kerabat lainnya juga menceritakan, saat jenazah Akil diantarkan ke rumah, “Orang tua almarhum tidak berada di rumah masih di luar kota. Dan saat dikabarkan Almarhum meninggal tidak diceritakan kondisi keadaan putranya. Jadi dianggap meninggal secara wajar,” lanjutnya.

Kegemparan meletus ketika orang tuanya datang dan menyaksikan langsung kondisi putranya yang tewas penuh luka. “Baru kemudian timbul rasa kecurigaan dan pertanyaan, apa sebenarnya penyebab kematian Akil,” jelasnya. (dtc, pic)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry