Tiyas Saputri, SS, MPd – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HAMPIR dua tahun pembelajaran dilakukan secara daring (online) karena pandemi Covid-19. Sejak saat itu, pemerintah di Indonesia mulai menerapkan kebijakan kegiatan belajar dari rumah atau yang dikenal dengan istilah Work From Home (WFH) untuk membatasi penyebaran Covid-19 yang semakin masif.

Kebijakan tersebut diterapkan seiring dengan dikeluarkannya surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Momor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Dalam proses pembelajaran selama pandemi, para guru dan dosen menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi yang bervariasi tiap kali mengajar agar peserta didik tidak merasa bosan dengan cara pembelajaran daring yang dilakukan.

Misalnya saja di tingkat perguruan tinggi, saya sebagai dosen Bahasa Inggris menerapkan perpaduan pembelajaran synchronous (dengan media aplikasi Zoom atau Google Meet untuk berkomunikasi secara langsung dengan mahasiswa) dan asynchronous (dengan media Google Classroom). Selain itu, untuk mengevaluasi materi perkuliahan yang telah diberikan, saya memberikan latihan soal menggunakan media Quizziz/Kahoot/Menti.

Dengan menggunakan salah satu media aplikasi sebagai evaluasi pada mahasiswa, sebagai contoh penggunaan Quizziz, saya merasakan media ini sangat bermanfaat bagi saya karena dengan menggunakan Quizziz, saya dapat memberikan evaluasi terhadap materi yang sudah saya berikan pada mahasiswa dalam bentuk game yang menarik dengan disertai gambar dan musik yang sangat menyenangkan.

Pada saat mengerjakan soal Quizziz, saya dapat mengamati atau memonitor progress kerja semua mahasiswa asalkan mereka harus menggunakan nama asli dan disertai NIM (Nomor Induk Mahasiswa) sehingga saya dapat mengetahui mahasiswa mana yang sedang proses mengerjakan atau sudah selesai mengerjakan soal Quizziz tersebut.

Di akhir game Quizziz, saya dan mahasiswa dapat melihat siapa yang menempati first, runner up dan third winner dari game tersebut. Dengan media tersebut, saya juga dapat melihat hasil analisis butir soal dari tiap mahasiswa dan saya dapat memberikan hasilnya langsung pada mahasiswa atau bahkan pada orangtuanya dengan mengirim email hasil evaluasi belajar.

Bahkan, media ini saya gunakan ketika memberikan ujian bahasa Inggris pada mahasiswa saya karena saya sangat nyaman menggunakannya dan saya dapat mengoperasikan media tersebut dengan mudah.

Media aplikasi terbaru yang sedang saya terapkan pada mahasiswa saya adalah media aplikasi canva, di mana media tersebut sangat menarik ketika digunakan dalam mengajar bahasa Inggris. Saya mendapat rekomendasi aplikasi tersebut ketika pelatihan SEAMEO-SEAMOLEC dan ketika pelatihan detasering Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dengan media canva (didapat dari situs canva.com), saya dapat menampilkan materi dengan tampilan yang sangat menarik. Di media tersebut, saya dapat menggunakan bentuk poster, video presentasi, kartu, dsb.

Di media tersebut saya dapat mengisinya dengan materi perkuliahan bahasa Inggris dengan diiringi musik, tampilannya diberi tulisan menarik dan stiker yang lucu dan unik, diberi unggahan video YouTube, diberi petunjuk berupa gambar untuk mengikuti alur perkuliahan dan instruksi untuk mengerjakan latihan soal Quizziz/Kahoot/Menti yang dicantumkan di media tersebut.

Dengan menggunakan beberapa media tersebut, mahasiswa saya selalu antusias dalam mengikuti perkuliahan bahasa Inggris yang dilakukan secara online. Kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi di Indonesia ini kapan akan segera berakhir.

Namun, sebaiknya para guru dan dosen dapat terus kreatif dan mahir dalam menggunakan media aplikasi berbasis teknologi dalam mengajar sehingga peserta didik tentunya juga akan selalu antusias dan semangat dalam belajar. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry