RESES: Anggota DPRD Provinsi Jatim dari Fraksi Gerindra, Hidayat menggelar reses 1 tahun 2022 di Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto Kemlagi, Jumat (04/02). (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Masyarakat Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto mengadu ke anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Hidayat terkait jalan poros desa yang tak kunjung dibenahi. Padahal Desa Mojokumpul sebagai desa pembayaran pajak terbaik se-Kecamatan Kemlagi.

Aduan ini disampaikan dalam giat Penyerapan Aspirasi Masyarakat Reses I 2022, Dapil 10 di RM Blitar di desa Mojokumpul, kecamatan Kemlagi, kabupaten Mojokerto Kemlagi, Jumat (04/02). Sekitar 100 orang warga setempat dan sekitarnya hadir dalam acara tersebut.

“Pajak desa terbaik, tapi kondisi jalan di desa kami parah. Ini tahun 2022, kalau ada pemandangan anak sekolah sambil membawa sepatu ya itu yang terjadi di desa kami akibat jalan rusak,” keluh Parno, warga dusun Semampir Kidul, Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi.

Menurutnya, jalan poros desa ini masih berupa jalan tanah dengan panjang mencapai kurang lebih 1,2 km dengan lebar 6 meter. Kemudian atas swadaya masyarakat jalan tersebut diperbaiki dengan menambahkan tanah padas. Akibatnya jika musim hujan, jalan becek dan berlumpur.

Ia mengatakan, jalan itu sudah beberapa kali diajukan untuk dibenahi namun hingga kini belum ada upaya pembenahan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto. “Silakan dicek pak, kalau ada anggota dewan ke situ mungkin gak bisa pulang saking parahnya,” ujarnya.

Sutrisno Marem, warga Dusun Sambigede, Desa Mojokumpul mengungkapkan hal yang sama. “Jalan Sambigede tak tahu berapa kali diukur. Tapi yang dibangun hanya jembatannya saja, itu pun hasil swadaya masyarakat. Kondisinya hampir sama dengan Semampir Kidul, jalannya sangat tak layak, terutama pada musim penghujan,” ungkapnya.

Menanggapi keluhan warga, anggota DPRD Propinsi Jatim Hidayat mengungkapkan jika secara keseluruhan kondisi jalan di Kabupaten Mojokerto sebenarnya sudah sangat bagus.

“Teman saya dari Malang pun mengakui jika kondisi jalan di Mojokerto sangat bagus. Apalagi kebanyakan sudah dicor. Tapi saat ini ada beberapa jalan yang belum tersambung atau dibenahi itu karena faktor refocusing, ” urainya.

Ia mengungkapkan, anggaran-anggaran untuk fisik banyak disedot untuk biaya kesehatan selama pandemi covid 19. “Sekarang lagi refocusing karena pandemi. Namun soal keluhan warga Mojokumpul saya akan komunikasikan dengan Bupati. Kalau nanti tidak ada jalan, barangkali bisa dari anggaran provinsi,” jelasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry