Akhwani, SPd, MPd – Dosen FKIP
PANCASILA adalah jati diri bangsa. Jati diri merupakan istilah yang sederhana namun tidak bisa disederhanakan. Jati diri menjadi penting, karena sebagai cerminan tentang diri seseorang.
Jadi diri bangsa memberikan gambaran tentang kondisi bangsa yang meliputi katakter, sifat maupun kepribadian. Singkatnya jati diri bangsa merupakan segala hal tentang bangsa.
Konsensus bangsa Indonesia menyebutkan bahwa Pancasila sebagai jati diri bangsa. Artinya semua warga negara Indonesia seyogyanya memiliki karakter, kepribadian, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Pertanyaan yang muncul adalah apakah kerpribadian dan karakter warga negara Indonesia telah mencerminkan nilai-nilai Pancasila? Jawabanya tentu variatif, bergantung dari sudut pandang masing-masing.
Jati diri bangsa adalah cerminan dari bangsa. Jika ada karakter atau kerpibadian warga negara yang belum mencerminkan nilai-nilai Pancasila maka harus dikembalikan pada jalan Pancasila.
Jika ada yang individu belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila maka perlu dikuatkan. Demikian juga jika ada yang sudah mencerminkan karakter Pancasila maka perlu ada konsistensi bahkan diimbaskan sehingga menjadi budaya hidup Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menjawab pertanyaan di atas dengan Program Profil Pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila merupakan ikhtiar untuk meneguhkan Pancasila sebagai jatidiri bangsa. Pelajar di Indonesia diharapkan menjadi pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci yang saling berkaitan. Beriman, bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia, Berkebhinnekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif.
Keenam dimensi tersebut menunjukkan bahwa Jati diri pelajar Indonesia yang diharapkan adalah Pelajar yang berkompeten. Pelajar yang memiliki Pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap pelajar. Setiap ruang-ruang pendidikan berperan penting dalam mendukung tercapainya pelajar yang berkepribadian Pancasila. Perwujudannya selain melalui program intrakuler, ekstarkuliter juga melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan angin segar dalam pendidikan khususnya di kurikulum merdeka. Peserta didik membuat projek yang syarat akan pengalaman belajar. Projek yang umumnya dilakukan pada bidang disiplin ilmu mata pelajaran bergeser menjadi lintas disiplin ilmu. Peserta didik mendapat kesempatan belajar dengan lingkungan sekitar dan bersinergi dengan masyarakat secara langsung.
Peserta didik berkegiatan dalam situasi yang tidak formal, fleksibel untuk mempelajari, menemukan, menganalisis, memberikan solusi sampai pada menyusun sebuah projek. Projek didesain agar peserta didik mendapatkan pengalaman langsung dari masyarakat untuk melakukan investigasi, memecahkan masalah dan juga mengambil keputusan secara cermat dalam periode waktu tertentu.
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi kegiatan yang menarik disekolah, karena minimal dalam satu sementer akan ada satu projek pada setiap kelas. Sekolah dapat mendesain kegiatan ini secara bersamaan dengan kelas lain sehingga menjadi sebuah gelar karya. Unjuk kerja hasil projek peserta didik sesuai dengan kelas yang dapat diselenggarakan secara berkesinambungan.
Pada dasarnya setiap anak adalah berprestasi. Dengan adanya Profil Pelajar Pancasila dihapkan bakat-bakat peserta didik akan bermunculan. Bisa jadi ada peserta didik yang lemah saat mempelajari materi pada disiplin ilmu tertentu, namun ia akan sangat menonjol pada kegiatan projek. Demikian juga selama rangkaian kegiatan projek akan memberikan pengalaman yang berharga pada peserta didik sehingga tidak terpaku pada ruang kelas.
Keberhasilan Projek tidak hanya diukur dari Projek yang dihasilkan tetapi juga melalui proses panjang yang dilewati peserta didik. Nilai-nilai Pancasila yang dimunculkan peserta didik akan lebih bermakna untuk mengukur keberhasilan Projek.
Guru atau pembimbing Projek dapat menggunakan penilaian formatif dan sumatif sesuai dengan indikator yang disusun dengan tetap mengutamakan terwujudnya Dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Hadirnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi wadah bagi pelajar atau generasi masa depan untuk mewarisi nilai-nilai Pancasila. Pancasila perlu diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mereka harus mewarisi Pancasila sebagai jati diri bangsa. Jika anak-anak yang saat ini berada di bangku sekolah sudah tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila maka di masa depan Konsensus Pancasila sebagai jatidiri bangsa tidak relevan lagi. *