Jalan Makam Mbah Jailani yang nampak pecah (retak) pasca ditambal nampak pecah lagi, Senin, (22/11/21). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Proyek pembangunan penahan jalan Wali Allah (makam mbah Jailani) dan pengaspalan jalan penghubung dua yakni Desa Kajeksan dan Kepunten, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, dinilai berkualitas buruk. Masyarakat pun menduga proyek tersebut asal jadi.

Pasalnya, tak lama setelah baru diaspal, jalan itu kemudian justru diperbaiki kembali alias tambal sulam dan retak lagi.

Pantauan duta di lokasi, Minggu hingga Senin, (22/11/21), banyak aspal jalan yang pecah-pecah (retak) dan dijumpai penahan jalan retak melingkar.

Wawan, salah seorang pengguna jalan yang melintas, kepada duta mengatakan, kualitas buruk terlihat ketika jalan yang baru diaspal tak lama sudah retak. Padahal, menurutnya, jarang ada mobil melewati jalan tersebut.

“Selain penahan jalan yang udah retak-retak, aspalnya juga sudah pecah-pecah. Pertama dikoreksi, sekitar satu minggu baru diaspal lagi,” ungkap HR, salah seorang warga setempat kepada media, Senin, (22/11/21) siang.

Kegiatan pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo (PUBMSDA) Tahun Anggaran 2021, dalam pekerjaan pembangunan jalan Makam Mbah Jailani Kajeksan Tulangan dikerjakan oleh CV. Putra Karya Mandiri beralamat Jalan Babadan Rukun VII /12 Dupak, Krembangan Surabaya dengan nilai pagu Rp700.000.000. Namun, warga malah dibuat kesal dan berujung dilayangkannya surat Pemdes dan akan ada pelaporan ke APH.

Hal itu disinyalir banyak melanggar bestek yang ada pada kontrak karena terlihat hasil pekerjaan yang tampak penahan jalan retak dan aspal jalan juga pecah.

Dijelaskan, kebanyakan warga Kajeksan merasa kurang puas terhadap pengaspalan jalan di desanya. “Meski aspal baru, tapi kondisinya banyak terdapat tempelan disana-sini, tetapi tetap retak-retak sehingga terkesan seperti jalan lama. Aspalnya tidak rapi dan kurang bagus. Kita tengok pun kurang selera itu banyak yang retak (pecah),” pungkas HR.

Menurut warga, dampak dari pengerjaan proyek jalan Makam Mbah Jailani yang asal jadi, yang sejak awal rekanan mengerjakan bermasalah tentang sheet pile yang merothol tetap dipasang. “Yang aneh, tidak ada upaya Dinas PUBMSDA. (dinas) tetap membiarkannya. Terkesan adanya Kongkalikong oleh pihak dinas,” tambah HR.

Senada, Ketua LSM SATRIA, Makin Suganda, juga membenarkan telah mendapat informasi tersebut dan langsung menuju lokasi kegiatan pengaspalan jalan sekaligus melihat kondisi proyek yang diduga asal jadi yang diinformasikan oleh masyarakat.

Melihat hasil kegiatan pembangunan fasilitas umum tersebut, membuat Suganda tercengang. Ia akan berusaha untuk mendorong pemerintah daerah untuk memberikan sanksi tegas.

“Benar, informasi yang dibicarakan tersebut memang benar adanya, pengerjaan asal jadi, kita akan dorong pemerintah daerah untuk dapat memberikan sanksi tegas, kapan perlu kita usulkan untuk di blacklist kepada rekanan yang bekerja asal jadi ini dan kapan perlu kita akan surati dinas yang terkait dan termasuk pihak hukum,” ucapnya Makin Suganda.

“Sedangkan pihak kontraktor sulit sekali untuk dikonfirmasi. Lain lagi pihak Dinas PUBMSDA melalui Sekertarisnya, (bernama) Yunan, saat dikonfirmasi tentang penahan jalan makam mbah Jailani yang retak-retak dan pengaspalan pecah-pecah mengatakan kepada media melalui pesan WhatsApp-nya hanya menjawab makasih infonya,” balasnya. (yud/loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry