PRODUK UMKM : Ahmad Hariadi Msi, Ketua Yayasan Masjid Nurul Islam mengunjungi stand produk UMKM yang buka stand di kegiatan Bazaar Ramadan Masjid Nurul Islam tahun 2022 ini. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co –  Kebanyakan Masjid yang ada di Indonesia selama ini hanya dijadikan sebagai pusat kegiatan agama Islam. Seperti salat lima waktu, kegiatan belajar al Quran seperti TPQ, tarawih di bulan Ramadan, Salat idul Fitri, Idul Adha  dan kegiatan rutin lainnya.

Namun apa yang dilakukan Masjid Nurul Islam yang ada di Perumahan Pondok Maritim Surabaya ini perlu diapresiasi.  Masjid Nurul Islam menjadikan masjid bukan hanya pusat kegiatan keagamaan, melainkan juga mengembangkan potensi umat dengan melibatkan warga sekitar, wali santri, remaja masjid dan stake holder lainnya.

Ahmad Hariadi Msi, Ketua Yayasan Masjid Nurul Islam mengatakan kegiatan di Masjid Nurul Islam konsepnya selain kegiatan ritual  yang umum juga manfaatkan pengembagan potensi umat. Jadi nantinya masjid fokusnya tidak hanya ke ritual secara umum.  Karena pembinaan sisi ritualitas berjalan baik sudah berlangsung rutin seperti jumatan, tarawih, kuliah tarawih dan macam2 kegiatan yang sudah disusun pengurus.

“Intinya semua yang terkait dengan kegiatan ritual kita layani. Konsep dalam Islam tidak hanya dalam sisi ritualitas, termasuk semua kegiatan pengembangan diri. Salah satu wujud pengembangan perekonomian umat dengan menggelar Bazaar Ramadan. Pentingnya umat Islam membangun perekonomian umat dalam skala kecil dulu level masjid,” jelas Ahmad Hariadi Msi.

Ahmad Hariadi Msi menambahkan konsep pengembangan perekonomian umat ini harapannya bisa menjadi besar, tidak lagi skala masjid tapi bisa lebih besar.  Salah satu yang sudah dijalankan permanen yakni Café Jannah. Harapannya Café Jannah yang lokasinya di sekitar majid Nurul Islam bisa menjadi tolak ukur dan lakon untuk pengembangan perekonomian umat.

“Masjid Nurul Islam ingin hadir sebagai rahmatan lil alamin. Apa yang diajarkan agama kita upayakan dilaksanakan disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan. Kebersamaan yang tidak kalah penting karena friksi tidak bisa kita hindari, kita ingin padukan perbedaan menjadi kekuatan,” jelas Ahmad Hariadi Msi.

Ahmad Hariadi Msi menambahkan untuk pengembangan ekonomi yang dibangun, Masjid Nurul Islam ingin jadi model masjid yang menerapkan kekuatan dan potensi yang ada ditengah perbedaan. Lokasi Masjid Nurul Islam di ingkungan perumahan menengah pastinya beragam agama dan budaya para penghuninya.

“Dari perbedaan itulah justru bisa diterapkan konsep kebersamaan. Harapan jangka panjang, kita bisa menerapakan nilai nlai yang diajarkan agama Islam.”

Untuk kegiatan  Bazaar Ramadan tahun ini diikuti sekitar 13 pelapak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memasarkan aneka produk mereka. Mulai makanan minuman untuk takjil buka puasa, madu, aneka kue kering buat lebaran, pakaian busana muslim dan lain-lain dengan melibatkan orang sekitar seperti remas, wali santri yang punya usaha sehingga menjadi sarana mereka berjualan.  Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry