kegiatan penyuluhan kepada warga bertajuk Edukasi Masyarakat mengenai Pinjaman Online digelar di kawasan Karangpilang Surabaya, sabtu (2/7).

Surabaya | duta.co – Indah Kurnia terus memberikan edukasi masyarakat agar masyarakat tak terjebak pinjaman online. Menggandeng Perkumpulan Lumbung Pelita Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Legislator dari daerah pemilihan Jatim 1 ini menggelar
kegiatan penyuluhan kepada warga bertajuk Pinjaman Online digelar di kawasan Karangpilang Surabaya, sabtu (2/7).

Ade, dari Perkumpulan lumbung pelita indonesia disela kegiatan tersebut mengatakan, masa pandemi menimbulkan tantangan ekonomi bagi masyarakat. Banyak pinjaman online dan investasi ilegal bertebaran di media sosial. Namun tawaran menggiurkan tersebut bisa menjadi jerat yang sangat memberatkan apabila masyarakat tak teredukasi dengan baik.

“Kami berharap kedatangan kami bisa memberikan edukasi dan mencegah,” lanjut Ade.

Dihadapan para warga peserta dialog Ade mengimbau bila memang benar-benar membutuhkan pinjaman dari aplikasi online, agar memilih platform pinjaman online yang legal. Sebab saat ini banyak sekali platform-platform pinjaman online ilegal
yang menawarkan kemudahan namun justru menyengsarakan.

Ia menambahkan, bila ada masyarakat menemukan kasus jerat pinjaman online bisa melaporkan ke OJK melalui nomor WhatsApp 081157157157.

OJK dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia sebagai regulator dan pemangku kebijakan sengaja membidik lokasi ini sebagai tempat edukasi. Agar warga sekitar tidak terjerumus dalam iming-iming pinjaman online. Selain itu pemilihan kawasan ini juga atas saran
dari Siti Mariam Anggota DPRD Kota Surabaya. Menurutnya, warga Karang Pilang sangat perlu mendapatkan edukasi mengenai Pinjaman Online agar tidak semakin banyak warga yang menjadi korban. Ia mencontohkan, salah satu warganya yaitu Amir Hamzah (24) anak dari Slamet (57) warga RW 2 Kelurahan Kedurus menjadi korban teror penagihan pinjaman online ilegal.

 

 

Secara terpisah Indah Kurnia menjelaskan, bahwa penanganan pandemi dan ekonomi adalah dua sisi dari satu mata koin yang tidak terpisahkan.

Salah satu upaya untuk bisa mempertahankan kondisi keuangan keluarga adalah dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan produktif seperti usaha maupun opsi lain yang lebih menantang dan menjanjikan keuntungan seperti investasi dengan tujuan agar uang tidak berhenti di tabungan.

“Karena kalau cuma uang ditaruh di rumah apalagi di bawah bantal tentu kenyamanan dan keamanan kita akan terusik karena ketakutan dan kekhawatiran kalau uang itu misalnya diambil, dicuri atau hilang dan lain sebagainya dan bahkan nilainya semakin turun karena tidak diproduktivitaskan,” terang Indah.

Oleh sebab itu, Indah Kurnia mengapresiasi edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh OJK terhadap masyarakat secara rutin, periodik, dan konsisten. “OJK melakukan bersama dengan kami Anggota Komisi XI DPR RI di seluruh daerah pemilihan kami masing-masing,” ujarnya.  Sosialisasi dan edukasi dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Karena jika tingkat literasi keuangan tinggi, maka juga akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. dengan demikian tidak akan banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online.

Indah Kurnia juga berterimakasih atas antusiasme warga mengikuti penyuluhan tersebut. “Karena semakin cerdas orang mengelola keuangannya, semakin bijak dia mengelola keuangannya, maka semakin erat kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan atau paling tidak, tidak semakin terpuruk karena kondisi keuangannya minim, kebutuhan yang semakin meningkat, sama persis dengan kondisi negara kita dan itu dialami bukan hanya oleh Indonesia tetapi hampir seluruh negara-negara di dunia ini merasakan hal yang sama,” bebernya.

Untuk itu Indah Kurnia berharap kegiatan penyuluhan dari OJK kali ini bisa benar-benar dicermati dengan seksama, menerapkan dan mengimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari tentang langkah mengelola keuangan dengan bijak di tengah kebutuhan yang terus meningkat dan tidak terprediksi. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry