HARMONI : Kadinkes dr. Fauzan Adima didampingi Kabag Protokol Komunikasi, Apip Permana saat jumpa pers di Ruang Kilisuci (Nanang Priyo/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Maraknya Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut di jaringan paru disebabkan berbagai mikro organisme, seperti bakteri, virus, parasite, jamur, bahan kimia atau kerusakan fisik paru. Virus ini dapat menyerang siapa saja namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia.

Angka kejadian Pneumonia lebih sering terjadi di negara berkembang. Hal ini disampaikan dr. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri saat menggelar jumpa pers di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Selasa (29/1).

Diterangkan Fauzan Adima, kasus pneumonia berat bermula dari adanya laporan awal kasus di Kota Wuhan, China pada tanggal 31 Desember 2019. “Pada tanggal 03 Januari 2020 dilaporkan 44 kasus dengan penyebab masih belum diketahui. Baru pada tanggal 12 Januari 2020 Negara China mengumumkan adanya jenis Corona Virus tipe baru yang dikenal sebagai Novel Coronavirus (2019-nCov) dan berhasil diisolasi pada 7 Januari 2020,” jelas Kadinkes.

Kasus ini kemudian meningkat cepat, hingga tanggal 27 Januari 2019 dilaporkan ada 2.798 orang terinfeksi dan yang meninggal dunia sebanyak 80 jiwa. “Namun kami atas nama pemerintah kota menghimbau agar tidak panik, dengan tetap menjaga hidup sehat, memakai masker atau memakai etika saat sakit batuk. Hindari mengusap mata dan hidung secara langsung dengan tangan, selalu menjaga kebersihan tangan dengan dicuci,” jelasnya.

Meski hingga saat ini vaksi belum ditemukan, namun ditegaskan dr. Fauzan, bahwa penyakit ini bisa sembuh sendiri. “Makanya tubuh kita harus sehat Hindari kontak langsung bagi penderita Inspeksi Saluran Pernafasan (ISPA), karen virus ini penularan melalui udara. Kemudian utama, hindari bersentuhan langsung dengan hewan liar,” ucapnya dihadapan wartawan.

Pemerintah kota juga telah menggeluarkan surat edaran, kemudian berkoordinasi dengan semua rumah sakit atas mengantisipasi terkena penyakit ini, memberikan edukasi kepada masyarakat dan menyatakan RSUD Gambiran II sebagai pusat rujukan di Kota Kediri. “Kami sediakan 3 ruangan isolasi di RSUD Gambiran,” imbuhnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry