KEDIRI|duta.co – Pada hari ini, (21/03), Sekretaris Umum Persik Kediri Arif Priyono mengumumkan pejabat baru Media Officer (MO) yang ditinggalkan Canda Adi Surya. Penggantinya ternyata tetap seorang jurnalis selama ini melakukan peliputan sepak bola di Kediri, Anwar Bahar Basalamah, jurnalis sepakbola Jawa Pos Radar Kediri. Beragam ucapan pun disampaikan, namun beban berat kini berada di pundaknya karena harus mampu sebagai media komunikasi khususnya kepada Persikmania.
Tanpa diduga dan entah atas dasar apa pihak Manajemen Macan Putih memutuskan menunjuk Baz, demikian sapaan MO Persik. Masih melakoni tiga pertandingan di Kompetisi Liga 1, tentunya ke depan diharapkan Persik mampu bersaing dan bertarung dengan tim peserta lainnya. Presiden Klub Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih menjelaskan bahwa peranan yang paling penting harus segera terisi adalah media officer.
“Peran media officer sebagai saluran komunikasi klub sangat penting, jadi manajemen segera menunjuk MO baru agar tidak terjadi kekosongan komunikasi,” kata Presiden Klub Persik Kediri dalam rilis resminya. Selanjutnya, dia memberikan kewenangan penuh kepadanya untuk menjadi sumber informasi atas semua kegiatan Persik Kediri.
“Kami berharap ke depan komunikasi dengan media bisa terjalin dengan lebih baik dan menghindari mis komunikasi. Biar tidak ada berita-berita yang sifatnya spekulatif,” terang Bang Hakim, sapaan akrabnya. Yang menjadi catatan manajemen, bahwa Baz, menjadi jurnalis sejak tahun 2012 dan mendapatkan pos khusus melakukan peliputan Persik sejak pada awal 2019, saat klub mulai berlaga di Liga II.
Lalu siapakah yang akan duduk sebagai manager dan asisten manager, ditinggalkan Benny Kurniawan dan Hendra Setyawan, Baz menyampaikan akan segera diumumkan pada bulan ini. “Sebelum awal Bulan April akan diumumkan untuk posisi manager dan asisten manager,” terangnya.
Seiring bergabungnya Baz, Persik Kediri kembali harus kehilangan Subiantoro sebelumnya menjabat CEO Persik, kemudian pada tahun ini fokus pada SSB Persik. Meski demikian belum ada keterangan resmi atas mundurnya lelaki akrab disapa Toro. (nng)
