SURABAYA | duta.co – Mantan Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Haji Masnuh menyebut banyak kader hebat Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai bidang keahlian yang belum terakomodir di kepengurusan PBNU.

Karena itu, dalam kepengurusn PBNU hasil Muktamar ke-34 di Lampung nanti, seyogyanya bisa memanfaatkan tenaga dan pikiran para kader hebat tersebut agar NU semakin memberi kemanfaatan di berbagai sektor.

“NU ini punya banyak kader hebat, tak hanya di bidang keagamaaan, tapi juga profesional lain di berbagai bidang, banyak profesor doktor, termasuk pendidikan,” katanya di Surabaya, Jumat (3/12/2021).

Salah satu nama yang disebut Masnuh, yakni Prof Dr Ach Rasyad MPd yang saat ini menjabat lektor kepala di Universitas Negeri Malang (UNM). Di organisasi profesi/ilmia dia menjabat Sekjen Lembaga Pengkajian Agama dan Masyarakat sejak 1998, serta anggota Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) sejak 2000.

“Selain profesional di bidang pendidikan, Prof Rasyad ini termasuk dzuriyah dari Kiai Siradj Ponpes Kedung Cangkring, Porong. Beliau alumnus Ponpes Tambakberas dan juga dekat sekali dengan Gus Dur saat masih bujangan,” paparnya.

“Beliau juga tidak pernah terlibat dengan partai politik. Pernah pula menjadi pengurus GP Ansor Jatim di era Cak Anam (Chorul Anam). Beliau betul-betul aktivis di pendidikan level internasional yang pintar ngaji karena latar belakangnya pesantrean,” sambungnya.

Haji Masnuh yang merupakan saudagar sukses NU itu berharap, Prof Rasyad bisa dilibatkan dalam kepengurusan di PBNU untuk mengabdikan hidupnya dan memberi kemanfaatkan pada jamiyah serta masyarakat.

“Saya itu bukan masalah apa, tapi melihat sosok orang NU yang hebat seperti ini kemudian tidak dimanfaatkan NU kan sangat disayangkan,” ucapnya.

Di dunia pendidikan, Prof Rasyad memang memiliki banyak pengalaman penelitian sejak 1991 lewat Lembaga Penelitian IKIP Malang hingga pada 2017 menjabat Ketua di Direktorat GTK PAUD Diknas, Jakarta. Sejumlah karya tulis ilmiah juga ditelorkan, serta menjadi narasumber di berbagai forum internasional.

Prof Rasyad juga menerima sejumlah penghargaan, di antaranya Piagam Penghargaan Dosen Berprestasi Nasional dari Forum FIP JIP pada 2015 dan Piagam Kehormatan Stya Lencana 30 Tahun dari Presidan RI pada 2016.

Diusulkan Haji Masnuh agar bisa masuk kepengurusan di PBNU, Prof Rasyad tak berkomentar banyak. Dia hanya berpendapat bahwa kepengurusan NU harusnya ada representatif dari intelektual lulusan pesantren.

“Dengan ada orang di situ akan mengajak kolega akademiknya untuk membesarkan NU, kan begitu logika berpikirnya,” katanya. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry