KEDIRI|duta.co – Hujan cukup deras dengan intensitas air cukup tinggi terjadi di wilayah Barat Kota Kediri, pada Minggu (22/03) malam. Kejadian paling parah terjadi di Desa Ngablak Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri dan RW. 03 Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Air mencapai ketinggian 50 cm ini, mengakibatkan kerusakan sejumlah harta milik warga setempat.
Sungguh ironis, di tengah Umat Islam harusnya menggelar Peringatan Isra Miraj 17 Rajab 1441 Hijriyah namun terganjal wabah Virus Corona, menjadikan memilih bertahan di dalam rumah. Menjelang pergantian hari, banjir cukup deras terjadi wilayah Kota dan Kabupaten Kediri. Dibenarkan Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana bahwa di wilayah hukumnya terjadi banjir di sejumlah tempat.
Pada wilayah kota, terjadi di RT. 13 dan RT. 14 di wilayah RW. 03 Kelurahan Pojok, dimana air masuk ke rumah warga seiring derasnya hujan. Kemudian di wilayah Kecamatan Banyakan, terjadi di Desa Maron dan Desa Ngablak. “Saat ini anggota bersama TNI sudah berada di lokasi,” jelas Kapolres Kediri Kota.
Bagi warga di Kelurahan Pojok, ini merupakan banjir yang terjadi kali kedua dalam tahun ini, dimana air berasal dari kaki Gunung Kelud yang melintas di Sungai Sumber Tretes. “Harusnya dibuatkan saluran air di atas agar air tidak langsung mengarah ke kampung,” jelas beberapa warga Kelurahan Pojok, saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara terkait banjir di wilayah Kecamatan Banyakan, berdasarkan data dikeluarkan Unit Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kediri, dikarenakan tanggul di sebelah timur Sungai Bendo yang mempertemukan Sungai Krosok dan Sungai Monggal ambrol. “Mengakibatkan banjir di Perum Asabri dan kampung di di Desa Ngablak banjir,” terang Totok, anggota URC. Menyampaikan tanggul tersebut jebol sekira pukul 21.30wib, tim BPBD dan Tagana hingga berita ini diturunkan masih berada di lokasi bersama anggota Polri dan TNI. (nng)
