Anak kedua Menkopolhukam Mahfud MD, dr Vina mencium tangan sang ayah usai dilantik sebagai dokter spesialis, Kamis (22/9/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menghadiri pelantikan dokter spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Kamis (22/9/2022).

Kehadiran Mahfud untuk mendampingi anaknya, dr Vina Amalia, Sp KFR, MKed, Klin yang ikut dilantik menjadi dokter spesialis oleh Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG(K).

Mahfud datang didampingi istrinya Zaizatun Nihayati untuk memberikan ucapan selamat dan dukungan pada anak mereka .

Vina Amalia menempuh pendidikan dokter di FK Unair pada 2011 lalu dan dilanjut menempuh pendidikan dokter spesialis di FK Unair juga hingga dilantik di September 2022 ini.

Kini dr Vina bekerja sebagai dokter di RSU dr Soetomo Surabaya bidang Rehab Ortopedia Bedah Tulang. Istri dari dr Angga Fiandana, SpOT, MKedKlin nantinya akan mengikuti sang suami bertugas di RSUD Probolinggo.

Walau anak pejabat di negeri ini, tapi dr Vina tidak pernah menunjukkannya. Bahkan saat masih menempuh pendidikan dokter, Vina dianggap anak yang kekurangan gizi oleh dosennya sehingga sering dikasih susu dan roti untuk menambah asupan gizinya. “Saya tidak boleh menunjukkan identitas bapak, agar tidak dispesialkan,” ujarnya.

Sebagai anak Mahfud MD, dr Vina mengaku tidak pernah dipaksa untuk menjalani profesi tertentu. “Asal bertanggung jawab akan pilihan. Saya mau jadi dokter karena melihat kakak saya keren jadi dokter, bisa membantu orang dan sebagainya,” ungkapnya.

Mahfud MD yang ditemui usai pelatikan mengatakan pelantikan dokter ini sebagai salah satu upaya untuk menyejahteraan masyarakat Indonesia. Karena dengan kesejahteraan masyarakat yang meningkat maka Indonesia akan menjadi negara maju.

“Kesejahteraan itu dilihat dari tiga indikator yakni ekonomi bagus, kesehatan bagus dan pendidikannya bagus. Pelantikan dokter ini bagian dari upaya untuk menuju kesehatan bagi seluruh masyarakat,” tukasnya.

Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso berharap semua dokter yang dilantik itu bisa mengabdi dengan baik untuk peningkatan pelayanan kesehatan hingga pelosok daerah. Karena sampai saat ini maldistribusi kerap kali terjadi.

“Kalau jumlah dokter kurang, tidak juga. Yang menjadi masalah itu karena banyak yang fokus di kota tidak menyebar ke pelosoknya sehingga kesannya jumlah dokter kurang,” ungkapnya. ril/end