Frisqilayanti (paling depan) saat menata tanaman Refugia di kawasan yang bakal menjadi wilayah wisata edukasi di Banjar Arum Malang. (DUTA.CO/IST)

MALANG | duta.co – Mahasiswa Fakultas Pertanian Unisma mengajak petani di Singosari Malang untuk mengurangi penggunaan pestisida. Uniknya, ajakan tersebut ia kemas melalui pengembangan kawasan wisata sawah Refugia yang mengintegrasikan antara aspek ekonomi sampai sosial.

Menurut mahasiswa yang menelorkan ide brilian tersebut, Frisqilayanti bersama timnya, mencari solusi untuk meminimalkan penggunaan bahan kimia di kalangan petani.

“Kami dari mahasiswa Pertanian Unisma merasa terpanggil untuk menyadarkan para petani akan bahaya penggunaan pestisida yang berlebihan,” ungkap Frisqilayanti.

Selama ini, petani sudah terbiasa mengusir hama menggunakan pestisida. Namun sayangnya, dalam jangka panjang justru akan merusak kesehatan para petani di samping juga efek sampingnya dapat merusak lingkungan.

Maka untuk mengurangi penggunaan bahan kimia, tim ini mengajak para petani untuk  mengembangkan dan menanam Refugia sebagai pengganti pestida untuk mengusir hama.

“Kami sadar, jika langsung meminta para petani untuk mengurangi penggunaan pestisida pasti akan ditolak. Tapi untuk menanam dan mengajak mereka mengembangkan tanaman refugia kami meyakini hal tersebut lebih mengena,” urai Frisqilayanti.

Menurutnya, di wilayah tersebut bentangan 50 hektar sawah dengan padi tumbuh subur, sungai mengalir kecil cocok untuk area pemancingan. Ditunjang suasana yang indah nyaman dan tenang. Sayang jika tidak dikelola secara maksimal untuk wisata alam pedesaan.

Maka, tim Frisqilayanti yang terdiri dari Noviyanti Eka, Ayu Azhariah, Lailatul Fazirah, dan Rizki Kurniawan mengajukan ke Unisma agar wilayah Banjar Arum ini dijadikan Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM). Melalui dosen pembimbingnya, Dr Ir Nurhidayati MP disetujui hingga program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan ini mendapat kucuran dana Rp 8.500.000,- dari kampus kebanggaan Nahdlatul Ulama ini.

Lewat program ini, para petani desa Banjar Arum sedikit demi sedikit mengurangi penggunaan pestisida. Keuntungan lainnya tanaman di wilayah ini tumbuh lebih subur tanpa terpapar bahan kimia.

Tanaman Refugia tersebut, selain dapat berfungsi mengusir hama, secara estetika sangat indah, hingga kemudian ada pemikiran untuk mengembangkan kawasan wisata edukasi. Diharapkan program ini dapat menyerap tenaga kerja setempat. Dengan wisatawan sudah banyak yang datang masyarakat, warga setempat pun berjualan makanan atau pernak-pernik untuk meningkatkan ekonomi. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry