DETEKSI KEBAKARAN : (ka-ki) Billy Aprilio, Yasril Imam dan Ulfah Nur Oktaviana. Ketiga mahasiswa UMM ini ciptakan alat deteksi kebakaran hutan. (duta/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika UMM membuat sistem pintar yang bernama Integrated Forest Fire Management Sistem. Alat yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mendeteksi kebakaran hutan.

Menurut Ketua Kelompok penggagas pendeteksi kebakaran ini, Billy, bahwa cara kerja sistem ini adalah dengan memanfaatkan sensor LM35 dan sensor Flame menggunakan Artificial Intelligence sebagai pemroses data.

“Hutan memegang peran penting bagi kehidupan diantaranya adalah filter dalam mengurangi pemanasan global, dan penghasil oksigen terbesar di dunia. Bercermin dari peran penting hutan, disayangkan jika hutan di Indonesia terus mengalami penurunan dari setiap tahunnya. Banyak penyebab berkurangnya hutan di Indonesia salah satunya yaitu masalah kebakaran hutan,” terang Billy.

Temuannya ini telah didaftarkan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik Konstruktif. Inputan yang didapat dari teknologi besutan Billy Aprilio, Yasril Imam dan Ulfah Nur Oktaviana ini berupa temperatur suhu dan nyala api. Ketika terjadi kebakaran, maka sensor akan mendeteksi secara otomatis. Selanjutnya, sistem akan memberikan perintah untuk memompa air untuk disemprotkan ke titik terjadinya kebakaran.

“Di mana air didapatkan dari pembuatan penampungan air embun alami dengan menggunakan pemanen embun menggunakan jaring atau fog harvesting,” kata Billy.

Penyemprot akan menyemprotkan air pada periode waktu tertentu yang kemudian akan dilakukan pengecekan ulang terhadap suhu sekitar. Jika dinilai masih terdeteksi suhu tinggi, maka penyemprot akan diaktifkan kembali.

“Namun, apabila sensor mendeteksi kategori kebakaran hutan tingkat tinggi, maka sistem secara otomatis akan mengirimkan sinyal tempat kebakaran pada komputer pusat. Sehingga, tidak akan terjadi kebakaran yang jauh lebih besar,” terang Billy menjelaskan sistem kerja alat.

Selanjutnya, hasil dari Fog Harvesting tersebut akan disalurkan ke tangki air (water tank) sebagai tempat penampungan. Kemudian untuk power supplay, dengan menggunakan panel surya untuk memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber daya utama yang kami aplikasikan pada pompa penyemprot air. Dengan adanya sistem pintar ini diharapkan akan meminimalisirkan terjadinya kebakaran hutan besar. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry