SURABAYA  | duta.co – Memanfaatkan limbah kayu menjadi barang yang bermanfaat dan multifungsi, itulah inovasi para mahasiswa UK Petra bernama Puzzle Do Over atau disingkat “Pudo’o”.

“Awalnya ini sebuah tugas kuliah kemudian mengikuti lomba. Tak diduga ternyata malah bisa menjadi meraih juara 2 dalam Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa LO KREATIF 2020 yang diadakan oleh APTISI Wilayah VII Jawa Timur. Kini kami siap memasarkannya,” ungkap Grace Margaretha selaku salah satu tim saat dihubungi melalui Whatsapp-nya.

Tim yang menamakan dirinya “Dong Apa” saat kompetisi 18 November 2020 yang lalu ini beranggotakan Grace Margaretha (prodi Desain Interior), Renita Camelia Wijaya (prodi Desain Interior), dan Jessefan Isaiah (prodi Desain Komunikasi Visual).

‘Pudo’o’ adalah sebuah media pembelajaran anak berupa meja lipat multifungsi, membantu anak belajar dengan cara menyenangkan. “Kami menciptakan ide membuat puzzle table. Meja lipat ini bisa digunakan sebagai permainan anak sekaligus sebagai alas. Biasanya desain meja mengunakan alas yang solid sehingga tidak bisa digunakan untuk hal lainnya. Kemudian kelebihannya bisa menghemat space,” urai Grace.

Ide awalnya terinspirasi dari banyaknya limbah kayu pada industri pabrik kayu, “daripada dibuang lebih baik kami buat menjadi produk yang baru”, tambah Renita. Meja puzzle table yang dirancang ini menekankan nilai usability dan convenience. Dimana meja ini termasuk fleksibel dan multifungsi.

Pada umumnya, meja anak-anak lebih memiliki konstruksi yang fixed, memakan tempat, dan sebagai sarana bermain atau alas. Meja dari Pudo’o dikatakan fleksibel karena bisa dilipat, disimpan diujung ruangan serta berbahan kayu pinus yang ringan.

Dalam segi fungsional juga tidak hanya sebagai sarana melainkan ‘media’ bagi anak untuk mengasah kemampuan kognitifnya secara mandiri di rumah dengan tuntunan orang tua/wali seperti belajar alfabet dan membuat kata, angka dan berhitung, nama-nama dalam bahasa inggris-indonesia.

Cara menggunakannya juga sangat user-friendly, bila ingin menggunakan puzzle cukup membuka pintu engsel akrilik yang terbuka 180 derajat dan di dalamnya terdapat grid panel berserta papan untuk meletakkan panel bila ingin belajar membuat kata dan berhitung. Papan kecil juga bisa dilipat dan digeser, sehingga anak juga bisa belajar untuk mengingat dan menghafal seperti urutan abjad, nama hewan dan lain-lain bersama orang tua.

Peran orangtua bagi anak sangat diharapkan untuk ikut andil dalam proses perkembangan dan mendidik sang anak secara aktif. Hal ini juga membuat orang tua bisa lebih dekat dengan anak selama belajar di rumah. Kemudian ditambah saat masa pandemi ini, banyak anak yang dirumah hanya bermain gadget saja.

Selain anggota kelompok, dua rekan mereka Anastasya Sumingto dan Stefanny Agustine juga turut memberi ide dan masukan untuk membuat nya semakin baik. Dijual seharga Rp 1 juta meja ini menyasar anak balita dan anak usia dini. Akan tetapi karena masih dalam masa promosi maka akan mendapatkan satu set panel puzzle seharga Rp 200 ribu jika membeli secara terpisah.

Memiliki pilihan empat warna (merah, kuning, biru tua, biru muda), ‘Pudo’o’ kini telah siap dipasarkan secara online seperti di instagram, tokopedia, WA, line, bahkan email. Tim ini sempat mengalami kendala dengan mitra yang memproduksi massal meja lipat multifungsi ini dikarenakan jarak lokasi yang jauh yaitu di Bali ditambah masa pandemi ini. Tetapi hal ini tak akan menyurutkan langkah mereka untuk memasarkan produk mereka melalui online. wik

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry