Husada (kiri) berbincang dengan Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso usai pelantikan dokter di Aula FK Unair, Rabu (3/11/2021). DUTA/ending

Husada Tsalitsa sempat kecewa karena tidak bisa menyelesaikan program profesi dokter tepat waktu. Namun Husada kini bersyukur, karena dengan ditundanya dia ikut ujian kompetensi dokter pada awal Agustus 2021 lalu, akhirnya bisa dilantik menjadi dokter secara offline atau langsung, Rabu (3/11/2021).

——–

Cowok berkacamata itu terus menebar senyum usai dilantik menjadi dokter oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG (K) di Aula FK Unair, Rabu (3/11/2021).

Dia berkali-kali mengaku bersyukur bisa lulus dan dilantik langsung oleh Dekan FK Unair secara langsung. Mengingat selama pandemi Covid-19, pelantikan dokter selalu dilakukan online dan hybrid. “Dilantik secara langsung itu rasanya berbeda. Lebih menyentuh ke jiwa,” kata Husada.

Awalnya, Husada sedikit jengkel karena dia tidak bisa ikut pelantikan pada Agustus 2021 lalu. “Kalau dilantik Agustus, sekarang saya sudah melakukan internship, tapi tidak perlu disesali karena saya sudah mendapatkan sesuatu yang luas biasa. Bisa dilantik langsung. Kalau Agustus lalu, pasti dilantiknya dari rumah,” ujarnya tertawa.

Husada adalah salah satu mahasiswa FK Unair yang sangat pintar. Kepandaian cowok kelahiran Banyuwangi 1997 itu diakui salah satu dosennya, dr Eighty Mardian Kurniawati, SpOG (K).

Diceritakan Husada, dia gagal mengikuti ujian kompetensi dokter bukan karena tidak lulus, tapi tidak lolos skrining pengisian di google form. Saat itu, Husada memang baru recovery dari Covid-19. Dia sudah 14 hari menjalani isolasi.

“Tapi karena di google form itu harus mengisi riwayat sakit selama 14 hari, saya jujur kalua pernah mengalami anosmia. Akhirnya gagal deh ikut ujian. Karena waktu itu ujiannya di ruangan khusus di kampus FK Unair,” jelasnya.

Awalnya, Husada kesal mengapa harus jujur, tapi akhirnya dia sadar bahwa ada rencana Tuhan yang lebih indah dari itu semua. “Akhirnya saya bisa menerima dan menghargai keputusan panitia. Saya pasrah. Dan kepasrahan saya akhirnya berbuah manis,” tambahnya.

Pelantikan dokter periode IV/2021 ini memang digelar secara offline. Hal ini karena jumlah mahasiswa yang dilantik tidak banyak, hanya 20 orang. Sehingga masih memungkinkan dilakukan secara offline.

Pihak FK Unair menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Di mana yang boleh masuk ke ruangan pelantikan adalah para peserta didampingi satu perwakilan orang tua. “Yang lain tidak boleh masuk. Karena kami tetap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso.

Dikatakan Prof Budi Santoso, pelantikan offline ini pertama kali dilakukan sejak pandemi Covid-19. “Karena kami melihat pandemi Covid-19 sudah terkendali di Surabaya dan Jawa Timur. Memang tidak bisa hilang sekaligus, tapi kami yakin nanti akan jadi endemi,” ungkapnya.

Ke depan, Prof Budi Santoso berharap kasus bisa dikenalikan dengan baik sehingga FK Unair bisa melakukan perkuliahan, ujian hingga pelantikan dokter secara offline. “Karena pendidikan kedokteran itu tidak bisa semuanya online. Bagaimanapun harus tatap muka,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry