Dekan FK Unair Prof Dr dr Soetojo, SpU (K) (kanan) berbincang dengan tiga mahasiswa FK Unair, Zumara Ma'rifah, Pandit Bagus dan Nur Sophia tentang buku-buku yang ditulis para mahasiswa FK Unair, di kampus setempat, Jumat (13/12). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Di tengah beban kuliah yang sangat tinggi, ternyata tidak membuat mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) lupa akan hobinya.

Mereka bisa menyalurkan hobi yang bermanfaat bagi orang banyak. Bahkan hingga terbantuk beberapa komunitas-komunitas hobi. Terutama untuk hobi menulis.

Dari hobi menulis para mahasiswa ini terbit beberapa buku. Mulai buku ilmiah hingga buku-buku umum yang bisa dibaca semua kalangan.

Memang mahasiswa hobi menulis yang tergabung dalam Biro Literasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) itu komitmen menulis dari berbagai genre.

Nur Sophia, Ketua Biro Literasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unair mengatakan FK Unair memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat banyak. Terutama mahasiswa yang tidak hanya program studi kedokteran tapi juga kebidanan.

Banyak referensi, penelitian, pengabdian masyarakat yang bisa ditulis. “Sayang kalau tidak dimanfaatkan. Harus dijadikan kenangan seumur hidup yang bisa dibaca semua orang tanpa mengenal batas waktu,” ujar Nur Sophia.

Dari sana, akhirnya BEM membentuk biro literasi. Tujuannya untuk menggerakkan budaya literasi di kalangan mahasiswa. “Karena menulis itu baik,” tukasnya.

Akhirnya bermunculan komunitas-komunitas menulis di FK Unair walau tidak di bawah BEM. Misalnya komunitas Insulin, Assalti dan Forisma ( Forum iImiah dan Studi Mahasiswa).

Dari konunitas itu muncul tulisan-tulisan para mahasiswa. Ada tulisan sendiri-sendiri, ada juga yang kelompok. Jenisnya juga bermacam-macam.

Salah satunya buku yang ditulis Mita Ernawati. Mahasiswa FK Unair yang baru saja lulus itu, sejak kuliah selalu menuliskan semua pengalamannya selama kuliah.

Karena itu, ketika lulus dokter muda dan harus menempuh pendidikan profesi dokter selama empat semester, dia pun tak menyia-nyiakan pengalamannya .

Selama menempuh pendidikan profesi itu, Mita memang harus berganti-ganti tempat praktik belajar. Mulai dari  obgin (kandungan), bedah,  syaraf, mata,  telinga hidung tenggorokan kepala leher (THT KL) dan interna (penyakit dalam).

Semua pengalaman itu ditulisnya dalam enam buku berbeda sesuai bidangnya dengan judul  juga sesuai dengam bidangnya. Bentuk bukunya sangat sederhana. Namun siapa sangka buku tersebut menjadi viral.

Banyak mahasiswa kedokteran dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia membeli buku ini. Bahkan bisa cetak hingga beberapa kali.

Mengapa bisa sampai viral? Dikatakan Pandit Bagus  karena buku ini  berupa panduan-panduan praktis tentang pembelajaran selama kuliah di FK. Bahkan lebih nudah dimengerti oleh mahasiswa.

“Mita menulis dengan lebih umum. Berdasarkan pengalaman dia selama menempuh kuliah di FK. Jadi banyak mahasiswa kedokteran terutama dari Jawa Timur dan Indonesia Timur banyak yang membeli buku ini,” jelasnya.

Selain buku-buku ilmiah, ada pula buka-buku lain. Salah satunya buku saku yang ditulis secara sederhana dengan judul Plexus. Buku ini dikatakan Nur Sophia dibuat atas dasar poling yang dilakukan mahasiswa melalui google form yang disebar ke seluruh pelosok tanah air.

Dari poling itu, ternyata banyak anak-anak muda yang memiliki impian untuk bisa kuliah di FK Unair. Mereka juga banyak yang ingin tahu apa saja yang dilakukan saat kuliah di FK Unair.

“Dari sana kami menulis apa yang kami alami sebagai mahasiswa FK Unair. Siapa tahu ini bermanfaat ketika mereka memutuskan kuliah di FK Unair,” tukas Nur Sophia.

Dekan FK Unair, Prof Dr dr Soetojo, SpU (K) mengaku bangga dengan apa yang dilakukan mahasiswanya. Soetojo tidak membayangkan, mahasiswa FK Unair yang menempuh kuliah sangat ketat dan super sibuk masih bisa membagi waktu untuk menyalurkan hobi menulisnya.

“Ini bagus untuk dikembangkan. Untuk ditularkan ke semua mahasiswa FK Unair agar bisa mengembangkan literasi di Indonesia,” ungkapnya.

Diakui Prof Soetojo, pimpinan dan dosen FK Unair akan terus mendukung gerakan literasi yang digagas mahasiswa ini. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry