SURABAYA | duta.co – Enam puluh mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital (FEBTD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengikuti uji kompetensi. Mereka dibagi dalam enam gelombang mulai Senin (26/7/2021) hingga Sabtu (31/7/2021).
Uji kompetensi yang digelar secara tatap muka itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, terutama mewajibkan semua yang hadir melaakukan swab antigen dengan hasil negatif.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
“Dalam satu ruangan hanya sepuluh mahasiswa yang boleh hadir, sangat sedikit dari kapasitas ruangan yang sangat besar,” ujar Kepala Program Studi Akuntansi, Endah Tri Wahyuningtyas, Senin (26/7/2021).
Mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi ini adalah mereka yang duduk di semester enam dan delapan. Uji kompetensi ini, sifatnya wajib bagi mahasiswa sehingga Ketika lulus, sudah memiliki bekal untuk bisa terjun ke dunia kerja atau industri.
Uji kompetensi ini digelar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unusa sendiri. Di mana asesornya juga berasal dari Unusa yang sudah lulus uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dikatakan Endah, dari setiap gelombang uji kompetensi ini, mahasiswa harus menempuh tiga tahapan ujian. Yakni ujian tulis, ujian praktik dan ujian wawancara.
Untuk ujian tulis berupa pilihan ganda. Ujian praktik membuat laporan keuangan, perpajakan, auditing dan sebagainya. “Kalau ujian wawancara terkait dengan bagaimana jika menjadi akuntansi publik, sikapnya, attitutenya dan sebagainyya,” ungkap Endah.
Uji kompetensi kali ini tentang skema teknisi akuntansi ahli. Hal ini terkait dengan masalah akuntansi, laporan keuangan, perpajakan, auditing dan sebagainya. “Pokoknya semua mata kuliah dari semester satu sampai enam diujikan,” tukasnya.
Diharapkan seluruh mahasiswa Akuntansi yang mengikuti uji kompetensi ini bisa lulus. Sehingga ketika lulus kuliah bisa langsung mengantongi sertifikat keahlian di samping ijazah resminya. end/ril
