LONGSOR : Bendungan Waduk Mojomanis melongsori lahan sawah pertanian akhirnya diperbaiki. (duta.co/ardhy)

LAMONGAN | duta.co – Selama lima tahun lebih ditunggu, bendungan Waduk Mojomanis yang melongsori lahan sawah pertanian milik Sutrisno warga Mojomanis kurang lebih 700 meter, akhirnya dilakukan perbaikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Waduk yang menjadi fungsi paling utama sebagai salah satu sarana untuk mengairi lahan atau persawahan tanaman padi untuk petani di wilayah Mojomanis, Mojorayung, Mojosari dan Lopang tersebut saat ini terintegrasi air dengan Waduk Gondang.

Koordinator Lapangan (Korlap) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Muhklas mengatakan, pengerjaan proyek bendungan Waduk Mojomanis yang melongsori lahan pertanian warga ini diperkirakan pengerjaanya selesai hingga 10 hari ke depan.

” Pengerjaan awal bendungan waduk ini dimulai pada hari Sabtu kemarin. Sementara untuk hari Minggunya kita libur, jadi masih berjalan tiga hari ini, sambil menunggu alat berat Vibro datang,” ujar Muhklas dilokasi perbaikan waduk, Selasa (11/8/2020).

Dia mengungkapkan, untuk pengerjaan waduk Mojomanis ini langsung ditangani oleh Balai Besar Bengawan Solo, karena sudah terintegrasi dengan Waduk Gondang. Menurutnya, wilayah Lamongan yang ditangani oleh bengawan Solo hanya Waduk Mojomanis dan Waduk Prijetan.

” Ada sekitar 23 waduk kabupaten atau kota yang saat ini menjadi kewenangan Balai Besar Bengawan Solo, dan itu seluruhnya yang dilalui oleh Bengawan Solo, jadi kita yang menghandle pembangunan waduk tersebut,” tuturnya.

Menurut dia, untuk bendungan waduk yang melongsori lahan sawah pertanian warga setempat, pihaknya akan membetulkan seperti semula sebelum terkena longsoran, jadi kita patuh pada yang punya lahan pertanian yang terkena dampak.

” Pada saat nanti kita keruk, diharapkan yang bersangkutan yang mempunyai lahan ikut mendampingi juga, karena kita tidak mengetahui ukuran luas tanahnya yang kena longsor berapa meter, yang tahu itu semua kan pemiliknya,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, tanah bekas kerukan itu nantinya akan diganti oleh tanah yang baru, namun tidak semuanya, tanah yang lama akan digeser buat urukan disamping waduk. Dimungkinkan tidak akan terjadi longsor lagi karena sudah dilakukan pembangunan bendungan baru.

” Perkiraaan ada sekitar 70 rit tanah tersebut, itu kalau tidak salah ambil dari Gresik, setelah itu bekas kerukan kita ganti dengan tanah yang baru, kemudian kita padatkan pakai alat berat Vibro, supaya lebih maksimal padatnya, mungkin lusa sudah datang alat beratnya,” ucapnya.

Dia berharap, perbaikan bendungan waduk Mojomanis ini berjalan lancar tidak ada kendala apa-apa, bisa cepat selesai sesuai dengan yang direncanakan, dan masyarakat atau petani pemilik lahan sawah juga tidak sampai dirugikan.

Sementara itu, pemilik lahan sawah Sutrisno mengungkapkan, pihaknya sangat berterima kasih sekali kepada Balai Besar Bengawan Solo yang sudah memperbaiki bendungan waduk yang melongsori lahan sawahnya selama bertahun-tahun.

” Selama lima tahun lebih saya menunggu perbaikan bendungan waduk ini, selama itu pula saya dirugikan, terima kasih atas respon cepat dan tanggap dari Bengawan Solo, semoga perbaikan bendungan waduk ini segera selesai tepat pada waktunya,” ungkapnya.

Dia menambahkan, peran serta realisasi perbaikan lahan sawah yang terkena longsoran waduk Mojomanis ini, tak luput dari bantuan perangkat dusun dan juga teman media. ard

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry