Kelima mahasiswa UB inilah yang menggagas Katalis, kateter Otomatis yang diprediksi dapat meringankan beban tenaga kesehatan di kala pandemi seperti saat ini.

MALANG | duta.co – Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan kateter urine otomatis (Katalis). Dengan Katalis ini dapat dipastikan mengurangi beban Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam merawat pasien Covid 19. Lebih dari itu, alat ini juga dapat mendeteksi secara dini penyakit yang mungkin ada pada pasien, serta berbagai keunggulan lainnya.

Menurut Indira Swastika Utama, salah satu mahasiswa dari tim penggagas Katalis ini, bahwa alat ini memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan kateter canggih lainnya. Yakni memiliki tiga sensor untuk memantau perubahan warna, volume, dan pH pada urine pasien secara real-time. Juga dapat dihubungkan dengan aplikasi IoT yang dilengkapi dengan notifikasi, jika terdapat kondisi yang mengharuskan tenaga kesehatan untuk menindaklanjuti perubahan urine pasien tersebut secara langsung.

“Dengan Katalis ini pulah, tenaga kesehatan dapat memantau perubahan urine pada pasien tanpa harus menghampiri pasien satu per satu,” ungkap Indira Swastika, mahasiswa FK UB angkatan 2019 ini.

Ditambahkan oleh Maghfira Rahma Azizah, bahwa pada aplikasi Katalis terdapat fitur profil pasien yang menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan yang bersangkutan. Dimana mencakup rekam medis, data hasil evaluasi sensor, dan grafik data hasil evaluasi sensor yang disajikan per jam.

Katalis menggunakan tiga sensor yang dipasang untuk menunjang fungsinya, yaitu sensor warna TCS3200, sensor pH meter DF Robot V1.1., dan sensor water-level. Sensor tersebut diaktifkan dengan cara menghubungkan adaptor pada sumber listrik.

Pemasangan kateter urine evaluasi otomatis ini sama seperti kateter urine pada umumnya, sehingga tenaga kesehatan tidak kesulitan dalam penggunaan.

Indira Swastika dan Maghfira Rahma dibantu tiga mahasiswa UB lain, yakni Aliifah Hanantika (FK), Muhammad Rizky Akbar (FT), dan Muhammad Fawwaz Islami (Vokasi). Mereka berlima tergabung pada tim Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC).

Dibawah bimbingan Dr. Yulian Wiji Utami, S.Kp., M.Kes mereka menciptakan kateter urine evaluasi otomatis, terintegrasi berbasis IoT untuk pasien ICU di rumah sakit.

Seperti diketahui, pada masa pandemi saat ini, beban Nakes dipastikan meningkat signifikan, terutama pada unit perawatan intensif/ICU. Yakni tempat pasien kritis yang membutuhkan berbagai alat penunjang kehidupan ditempatkan. Salah satu alat penunjang kehidupan tersebut adalah kateter urine.

Namun, sayangnya tenaga kesehatan ICU yang terbatas harus memantau kateter urine ini harus dipantau secara real-time.

Pemantauan keluaran urine oleh tenaga kesehatan pada pasien saat masa pandemi sangat tidak efisien. Dengan diciptakannya kateter evaluasi urine otomatis ini, diharapkan beban kerja tenaga kesehatan dapat berkurang sehingga dapat mengalokasikan waktu dan tenaganya dalam mengerjakan hal lain dengan urgensi yang lebih tinggi.

Maka dengan kateter urine evaluasi otomatis, Katalis ini menjadi solusi tersendiri di tengah wabah pandemi. Dengan biaya produksi yang relatif murah, tak sampai lima Juta. Apalagi alat ini juga dapat digunakan berulang kali, sehingga tim ini juga mendukung pengurangan limbah kantong urine. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry