SURABAYA | duta.co – Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Universitas Airlangga (Unair) untuk sementara ini membatasi layanan tes swab atau tes  polymerase chain reaction (PCR) pendeteksi Covid-19.

LPT Unair beralasan langkah ini dilakukan untuk penataan internal sehingga berimbas pada pengaturan layanan.

Direktur LPT Unair, Prof Maria Inge Lucida sudah  melaporkan kebijakan internal tersebut ke Dinas Kesehatan Jawa Timur  pada  Selasa (26/5/2020).

Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH) Unair, Suko Widodo menegaskan pengaturan layanan tes dengan pembatasan penerimaan sampel/ spesimen tersebut hanya berlaku sementara.

“Alasan utama pembatasan, menurut penjelasan  karena menjaga kualitas layanan,” ujar Suko.

Diakui Suko, permintaan tes swab cukup tinggi. LPT juga berkewajiban memberi layanan terbaik. Karena itulah dibutuhkan waktu untuk menata manajemen layanan.

Kebijakan penataan tersebut diharapkan segera selesai sehingga LPT bisa melayani lebih banyak dan lebih cepat.

Selama ini LPT Unair mendapat kepercayaan untuk melakukan tes swab dari Departemen Kesehatan RI.

Selama ini LPT  berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, karena ditunjuk melayani tes swab dalam cakupan wilayah yang luas.

“Semoga Senin (1/6/2020) layanan sudah kembali normal,” tukas Suko.

Tidak hanya LPT, RS Unair juga melakukan penataan internal. RSUA melakukan antisipasi dini menghadapi peningkatan jumlah kasus  Covid-19

Manajemen RSUA sempat membuat surat pemberitahuan Senin(25/5/2020) tentang pembatasan layanan yang ditandatangani Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan, Dr dr Hamzah,SpAn, KNA.

Isi surat pemberitahuan tersebut memuat tentang keterbatasan kapasitas perawatan pasien Covid-19 dan penyesuaian layanan.

Pada surat tersebut juga tertulis tentang penutupan sementara layanan pasien baru Covid-19.

Namun, Suko Widodo meluruskan surat tersebut. “Bukan penutupan, tetapi penataan internal,” jelas Suko.

Menurutnya, RSUA harus mengantisipasi dengan kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru Covid-19. Karena itulah, perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga.

Berkait adanya kabar tentang tenaga kesehatan yang terdeteksi positif Covid-19, Suko membenarkan.

Dia mengaku adanya serangkaian pemeriksaan kesehatan pada nakes di RSUA. “Pemeriksaan itu sebetulnya rutin. Tapi karena ini banyak kasus Covid-19, nakes sekalian diperiksakan”, ujar Suko.

Saat ini memang RSUA terus berbenah karena dipercaya menjadi tempat merawat pasien Covid-19. Secara rutin, manajemen RSUA juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry