SURABAYA | duta,.co – Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memasuki babak final tingkat provinsi atau semi final tingkat nasional, Kamis (2/12/21). Acara yang berlangsung di Gedung Museum NU, Jl Gayunsagri timur 35 itu, menghadirkan juara-juara daerah.

“Marhaban, selama datang. Ini rombongan dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah di Desa Temboro, Kabupaten Magetan. Lebih terkenal dengan sebutan Pesantren Temboro. Sebelumnya tadi peserta dari Pesantren Darullughah Wadda’wah, Raci, Bangil,” jelas Imam Budi Utomo, salah seorang panitia kepada duta.co di lokasi acara.

Mantan Ketua PC GP Ansor Kecamatan Jambangan, Surabaya, memberikan apresiasi khusus kepada peserta LBKK yang, setiap tahun bertambah jumlahnya. “Untuk tingkat nasional lebih dari 2000 peserta. Jawa Timur melebihi target angka yang kita butuhkan,” jelas Imam yang juga aktivis Karang Taruna di Surabaya ini.

Masih menurut Imam, program LBKK ini sekaligus bisa untuk mengukur sejauhmana tumbuh kembangnya generasi ulama. Selain itu untuk membumikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Apalagi, kitab yang dilombakan, Farthul Mu’in, korpus (kumpulan teks) penting dalam studi fikih di Indonesia.

Nilai-nilai Moderat

“Kitab Fathul Mu’in ini merupakan kitab yang sangat fenomenal, hampir seluruh pesantren yang ada di bumi nusantara mengkaji kitab ini. Bahkan di beberapa pesantren kitab ini menjadi kajian utama alias wajib bagi santri,” tegasnya.

Sebagaimana pesan Ketua PKS Jatim, Irwan Setiawan. Bahwa, LBKK juga sekaligus menghidupkan tradisi keilmuan dan memelihara keterjagaan sanad ilmu agama dari para ulama terdahulu.

“Alhamdulillah peserta Jawa Timur menempati urutan kedua terbanyak nasional. LBKK adalah upaya PKS menghidupkan tradisi keilmuan dan memelihara keterjagaan sanad ilmu agama dari para ulama terdahulu. Sehingga nilai-nilai wasathiyah (moderat) dan rahmatan lilalamin dari agama Islam tetap terjaga,” ujar Irwan. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry