SURABAYA | duta.co – Webinar Komisi Program Muktamar ke-34 NU bertajuk “Proyeksi Kemandirian  NU Menuju Abad ke-2”, memantik (komentar) banyak pihak.

Setelah KH M Misbahus Salam, MPd.I, pengasuh Yayasan PP Raudlah Darus Salam, Jember, kini  Prof Dr Suparto Wijoyo, kader NU yang aktif di Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan SDA MUI Jawa Timur serta Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Unair, turut bicara.

Menurut Dr Suparto, tidak selayaknya menghadapi muktamar kita hanya ribut kontestasi pemilihan ketua umum dan Rosi Aam PBNU. “Muktamar NU sejatinya adalah ajang peneguhan ajaran Aswaja. Bukan sekadar kontestasi pemilihan Ketum PBNU. Kepengurusan merupakan results dari ide kepemimpinan yang dikristalisasi para muktamirin,” jelasnya kepada duta.co, Jumat (26/11/21).

Untuk itulah, tambah Dr Suparto, pelembagaan kepemimpinan di PBNU harus berdedikasi mengamalkan ajaran Aswaja sebagaimana diletakkan oleh para muassis (pendiri) NU. “Maka apa yang dilakukan KH Hasyim Muzadi dalam ‘safari global’ untuk merealisasikan konsepsi Aswaja, wajib kita teruskan,” tegasnya.

Diaspora Aswaja

Ia kemudian menyoroti potret kebangsaan di negara-negara Timur Tengah yang kini sibuk berkonflik. Ini adalah manifes dari mandegnya penggenerasian Aswaja di kalangan mereka. “Oleh karena itu, Muktamar ke-34 NU nanti, mutlak mengambil peran strategis meneguhkan Aswaja dalam gerakan pengaswajaan dari tingkat lokal sampai global,” usulnya.

Masih menurut Dr Suparto, setiap warga nahdliyin harus dapat menjadi diaspora Aswaja. Hal ini penting kita lakukan, karena NU tidak boleh mengalami degenerasi Aswaja. “Indikasinya adalah maraknya rutinitas ngaji yang tidak berwawasan Aswaja. Yang penting ngaji formal dan bukan yang substansial. Pokoknya rame rame ngaji, tapi tidak mengerti isi kitab kuning (yang mereka kaji),” urainya.

NU, tambahnya, tidak perlu menampung pihak-pihak yang tidak mengerti Aswaja, karena mereka itu hanya bikin gaduh. “Kegaduhan selama ini mengakibatkan terkurasnya energi NU. Termasuk NU lebih sibuk ngurusi politik praktis daripada menfasilisi dialog KEASWAJAAN. Mengapa keaswajaan penting? Karena keaswajaan adalah mandat berkhidmat. Ini harus menjadi agenda penting dalam muktamar ke-34 NU di Lampung,” pungkasnya. (rum)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry