Ketua pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang, Drs Agung Rai Arimbawa MSn saat memberi sambutan penutupan pelatihan. (FT/UM)

MALANG | duta.co – Universitas Negeri Malang (UM) mengimplemantasikan program pengabdian masyarakat. Kali ini dari Fakultas Sastra Jurusan Seni dan Desain yang menggelar program pemberdayaan masyarakat yang menyasar para pelaku industri tempe di Sanan. Dengan memberikan pelatihan pembuatan souvenir khas dari batu hias, diharapkan masyarakat yang terdampak Covid 19 dapat bangkit ekonominya.

Menurut Ketua Pelaksana kegiatan, Drs Agung Rai Arimbawa MSn, bahwa pihaknya tergerak untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid 19. Dimana di daerah Sanan terdapat 800 pelaku industri tempe. Dengan perputaran uang setiap hari bisa mencapai Rp2 miliar. Namun karena terimbas pandemi, turun drastis hingga 30%.

“Kami dari Dosen UM, tergerak membantu warga Sanan dengan memberikan pelatihan pembuatan batu hias,” ungkap Agung, Sabtu (26/09).

Lebih lanjut, dosen seni ini menegaskan, kapanpun dibutuhkan masyarakat, UM siap membantu. Ia pun sangat bersyukur diberi ilmu yang bermanfaat yang dapat dibagi ke masyarakat.

Tim dari jurusan seni UM terdiri dari Drs  AAG Rai Arimbawa, M.Sn, Dra. Lilik Indrawati, M.Pd, Drs  Sumarwahyudi, M.Sn, Fenny Rohbeind S.Pd., M.Sn, dan Denik Ristya Rini S.Pd., M.Pd. Mereka mengajari dasar-dasar desain batu hias warga Sanan. Dengan harapan nantinya yang terkenal bukan hanya produk tempe saja, namun produk lainnya dapat dikembangkan pula.

Pelatihan pembuatan souvenir dari batu hias ini digelar delapan kali pertemuan, dan dua kali pendampingan.

Tim dari UM sendiri berusaha memberdayakan masyarakat Sanan melalui pembuatan souvenir dari batu kali. Dari barang tak terpakai, namun dapat diangkat menjadi barang bernilai.

Kebetulan daerah Sanan dekat dengan sungai yang dapat dengan mudah mendapatkan batu kali. Pengrajin pun tidak akan sulit mencari bahan, hingga cukup menonjolkan kreatifitas dan edukatif mereka dapat menjual barang tambahan.

Ditambahkan oleh Ketua PKK Sanan, Trinil Tri Wahyuni, souvenir-souvenir cantik ini akan dijual ke pengunjung. Dimana hampir tiada henti wilayah daerah industri tempe ini tak pernah sepi. Mulai TK PAUD, pejabat negara, sampai pernah dikunjungan perwakilan dari 30 negara. (dah)