JOMBANG – duta.co | Wonosalam institute kembali menggelar ‘Sharing Session 03’ di Wonosalam City Park dengan menghadirkan Nur Hidayat.

Ialah seorang praktisi pendidikan yang telah berdedikasi selama lebih dari 35 tahun dalam merintis, mengelola dan mengembangkan 7 Sekolah Islam unggulan di berbagai kota di Jawa Timur. Diantaranya lembaga Pendidikan Al Hikmah dan Al Falah Surabaya, Raudhatul Jannah dan Insan Cendekia Mandiri Sidoarjo.

“Kunci keberhasilan Sekolah ada pada kualitas guru, oleh karena itu rekrutmen guru yang berkualitas menjadi wajib diperhatikan oleh lembaga pengelola, dan selanjutnya kewajiban pengelola untuk memperhatikan kesejahteraan guru agar tenang dalam mendidik siswa ujar Ustadz Nur Hidayat yang juga alumni magister Manajemen Universitas Airlangga.

Nur Hidayat juga mengisahkan berbagai kisah sukses dan lika-liku perjalanan merintis berbagai sekolah yang hampir semuanya berawal dari Masjid, mulai dari ruang Penduso (ruang menyimpan keranda mayat), hingga menyekat ruang masjid. Baru belakangan saja sebagian mitra pendiri sudah mengalokasikan lahan khusus diluar fasum untuk pendirian sekolah tersebut.

Inisiator Wonosalam Institute yang juga CEO Wonosalam City Park (WCP) Muhammad Gurning dalam sambutannya mengatakan, “Kehadiran Kyai Nur Hidayat menjadi milestone penting dalam upaya kami membangun peradaban baru dari desa wisata yang berpusat di masjid. Masjid tidak hanya pusat ibadah, namun sebagai pusat Solusi dan Kebijaksanaan sebagaimana pesan Komisaris Utama WCP Coach DR. Fahmi , dan juga Pusat kesejahteraan Rakyat (PKR) sebagaimana pesan Ustadz Jazir Jogokariyan dalam kunjungannya ke Wonosalam beberapa pekan lalu.

Sementara Ustadz Yusron Aminulloh, CEO Dedurian Park berpesan tentang pentingnya Akhlak dan Tauhid. Bagaimana akhlak di tataran manajemen pengelola, akhlak kepada ‘user’, akhlak kepada karyawan, akhlak kepada vendor, akhlak kepada masyarakat sekitar.

Setelah sesi dialog dan dilanjutkan ishoma, peserta berkeliling ke area unit Villa dan selfie spot yang yang sayang bila dilewatkan begitu saja. Nantinya Villa-villa tersebut bisa dimiliki oleh masyarakat dan mendapatkan bagi hasil atas sewa kelola oleh manajemen.

Acara ditutup dengan ritual belah durian asli Wonosalam yang terkenal manis pait tapi ngangeni berlatar belakang gunung Anjasmoro yang mengirimkan pasukan kabut yang semakin menambah syahdu suasana ramah tamah di akhir acara.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry