KEDIRI|duta.co – Kasus pencabulan dialami gadis bawah umur dan merupakan warga berkebutuhan khusus, mengundang perhatian banyak pihak. Diduga kejadian ini tidak sekali terhadap korban, kini saat menjalani perawatan medis di RS Aura Syifa mengalami trauma yang mendalam. Hal ini disampaikan dr. Nurwulan Andadari, Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri dikonfirmasi Minggu (28/03).
Tindakan keji dilakukan Seger Purnomo (68) warga Desa Rembang Kecamatan Ngadiluwih terhadap sebut saja Melati (12) tetangganya, menjadikan anak pertama dari dua bersaudara ini mengalami kelainan pada alat kelamin. “Keluar cairan dan baunya tidak enak,” ungkap Riski Andriyani, ibu kandung korban saat kemarin ditemui di rumah sakit. Bahkan dari keterangan dokter yang memeriksanya, luka tersebut perlu perawatan khusus.
Terkait permasalahan ini, dr. Wulan, demikian sapaan akrab Plt. Kepala DP2KBP3A, pihaknya telah menerjukan tim Satgas PPA untuk melakukan pendampingan. Bahkan dirinya pada Rabu lalu telah menggunjungi korban di rumahnya. Kemudian mendapat kabar, jika korban karena sakit akhirnya dilarikan ke rumah sakit
“Korban kini mengalami trauma, waktu itu bukan tidak mau bicara namun karena memang punya keterbatasan fisik. Waktu saya ketemu Rabu lalu, lebih banyak cerita ibunya. Atas hal ini, kami terjunkan tim psikologi. Kami sudah sudah koordinasi dan minta ijin dengan pihak rumah sakit. Kami mencoba tidak dengan obat dulu, namun dengan pendampingan,” jelasnya.
Karena korban merupakan keluarga tidak mampu dan membutuhkan perawatan medis secara khusus, Plt Kadinkes dr. Bambang Triono mengaku kaget saat dikonfirmasi jika korban oleh pihak tim medis desa dibawa ke RS. Aura Syifa. “Lha kenapa tidak dibawa ke RSKK atau RS SLG? Seharusnya semua sudah paham aturan ini. Kami akan koordinasi dengan PKM setempat dan mencarikan solusi untuknya,” jelasnya. (kin/nng)
