BAGI PAKET : KPF cabang Surabaya bagikan 250 paket sembako kepada janda tua, tukang becak, tukang sapu, sampai lansia yang tidak memiliki penghasilan cukup untuk menyambung hidup ditengah wabah Corona (COVID-19). (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co – Dampak virus corona sangat dirasakan kalangan menengah bawah. Dimana mereka sebagian besar mengandalkan upah harian, sementara pemerintah memberlakukan regulasi social distancing dan konsep Work From Home (WFH) yang tidak bisa mereka lakukan. Praktis penghasian pekerja informal dan kaum marginal terputus.

Atas kondisi iulah, PT Kontak Perkasa Futures (KPF) cabang Surabaya melakukan aksi peduli sosial melalui kampanye #KPFSbyPeduli dengan membagikan 250 paket sembako kepada janda tua, tukang becak, tukang sapu, sampai lansia yang tidak memiliki penghasilan cukup untuk menyambung hidup ditengah wabah Corona (COVID-19)

“Dari semua kelompok masyarakat, mereka lah yang paling terasa dampak akibat penyebaran virus Corona,” kata Kabul Prio Arianto, Pimpinan Cabang Surabaya dalam keterangan persnya, Senin 06 April 2020.

Melalui aksi ini jelas Kabul KPF Surabaya berharap dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah dalam melakukan penanganam wabah COVID-19 dengan membantu kesejahteraan masyarakat marginal di kota pahlawan. Juga, dengan aksi #KPFSbyPeduli ini dapat menumbuhkan semangat kepedulian dan empati di antara karyawan.

Kabul menambahkan ada lima titik pembagian paket yang dilakukan yakni jalan Jati Srono Kecamatan Semampir, sekitaran jalan Undaan Wetan, sekitar Jalan Ambengan, Sekitar Masjid Laksamana Cheng Hoo Surabaya dan jalan Kayoon Surabaya Pusat.

“Kendati saat ini tengah berlangsung program Work from Home ditengah pandemi COVID-19, KPF Surabaya justru mencatat pertumbuhan kinerja yang positif,” ujarnya.

Menurutnya kenaikan indeks harga emas dalam beberapa bulan terakhir termasuk di tengah pandemi membawa peluang investasi tersendiri bagi nasabah pialang berjangka karena mereka bisa mendapatkan peluang keuntungan dengan range poin mencapai 15-20 poin.

“Alhasil, semua itu turut berdampak terhadap kinerja KPF Surabaya. Adapun total volume transaksi KPF Surabaya mengalami pertumbuhan sugnifikan meningkat hingga 78.441 lot transaksi dibandingkan dengan bulan februari 2020 berjumlah 55.686 lot transaksi. Dan untuk nasabah baru total hingga 31 Maret berjumlah 466 investor.”

Arianto mengungkapkan, harus diakui memang ada beberapa kendala ditengah kebijakan WFH yaitu , adanya pemberlakuan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar.

“Dengan kebijakan tersebut, kami tidak bisa melakukan kunjungan nasabah yang berada d luar kota mengingat ada beberapa kota yang melakukan PSBB merupakan pembatasan masuknya warga yang bukan berasal dari daerahnya. Namun demikian kami mengantisipasinya dengan meeting online / video call bersama dengan investor menggunalan beberapa aplikasi,” terangnya. (imm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry