PASURUAN | duta.co – Konstruksi jembatan bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk Tol Pasuruan–Probolinggo, yang berada di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Minggu (29/10) runtuh. Dugaan kuat ambruknya cetakan beton yang bertonase cukup besar tersebut menelan korban jiwa, di samping mengalami luka berat para pekerja proyek.

Insiden itu terjadi saat pemasangan konstruksi beton untuk jembatan sekitar pukul 09.01 Wib. Bahkan, kejadian itu menggemparkan, lantaran suara reruntuhan benda besar itu mengejutkan  warga sekitar. Ada tiga korban dalam peristiwa nahas ini. Satu meninggal dunia dan dua pekerja mengalami luka berat. Keseluruhan korban tertimpa jembatan berkapasitas puluhan ton itu.

Ambruknya betonan untuk penyangga jembatan tersebut, dugaan akibat adanya kesalahan teknis. Sehingga disebutkan jembatan yang sudah terpasang, tiba-tiba doyong dan ambruk. “Tiba-tiba saja jembatan ini ambruk. Entah apa yang menjadi penyebabnya, hingga mengeluarkan dentuma suara keras, seperti barang besar jatuh ke bumi,” papar Majid, warga sekitar.

Dari kejadian itu, teridentifikasi korban yang meninggal yakni Heri. Korban merupakan pekerja mekanik dari PT Waskita. Sementara dua korban luka berat lainnya, adalah Sugiono, sopir mekanik dari PT Waskita. Yang bersangkutan mengalami luka patah pada kakinya. Korban satunya lagi, Nurdin, karyawan PT Pancang Sakti, yang mengalami luka di punggung.

Tak hanya itu, reruntuhan bangunan tersebut juga menimpa sepeda motor Honda Supra Nopol N 5861 TJ, Honda Revo Nopol S  4691 TA, mobil pikap warna hitam dan satu unit truk tronton atau dump truk. Korban tewas maupun yang mengalami luka berat, saat itu juga langsung dievakuasi ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan.

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo mengatakan, pihaknya akan meyelidiki terjadinya insiden ambruknya konstruksi jembatan tersebut. “Semua korban sudah kami evakuasi ke RSUD R Soedarsono, Kota Pasuruan. Untuk yang meninggal dibersihkan dan persiapan dipulangkan ke rumah duka. Sedangkan korban luka, masih menjalani perawatan secara intensif,” tandas Kapolres.

Saat ini, dikatakan Rizal, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak pemegang proyek untuk segera mengangkat atau mengevakuasi konstruksi bangunan yang runtuh tersebut, agar secepatnya bisa dilanjutkan pelaksanaan pembangunannya. “Kami saat ini sedang koordinasi, semoga bangunan yang sempat runtuh tadi bisa segera dievakuasi,” pungkasnya.

Untuk sekedar diketahui, pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo ini rencananya akan dibangun dengan panjang 31,30 kilometer. Saat ini pembangunannya terus dikebut setelah pembebasan lahan warga, sebagian lahan milik kas desa dan pemerintah daerah serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur itu, telah dilakukan. Sesuai rencana pembangunan tol itu, rampung pada tahun 2018. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry