FISKAL: Kakanwil DPJb Jatim, Taukhid (kiri) saat menyampaikan Perkembangan Implementasi Kebijakan Fiskal Pemerintah di Wilayah Jawa Timur, Jumat (10/9/2021) secara daring. Duta/Dok DJPb

SURABAYA | duta.co – Konflik Rusia-Ukraina rupanya berdampak terhadap perekonomian Regional Jawa Timur (Jatim), terutama pada sisi penawaran (supply side) karena  konflik berdampak pada jalur perdagangan.

“Konfik Rusia-Ukraina sudah pasti mengakibatkan lonjakan harga komoditas, lonjakan harga energi, dan shock terhadap supply chain, dan keuangan terutama pada  pergerakan nilai tukar rupiah,” ungkap Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Timur, Taukhid dalam rilis yang dikirim ke Duta.co, Senin (30/5/2022)

Kendati demikian, ungkap Taukhid, perekonomian di Jatim masih stabil. Sampai dengan 30 April 2022, Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp83,29 triliun atau 37,13 persen dari target sebesar Rp224,34 triliun. “Capaian Pendapatan Negara tersebut berasal dari realisasi Penerimaan Perpajakan mencapai Rp3.903,28 miliar atau 44,67 persen. Realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp5.862,16 miliar atau 75,17% ditopang pertumbuhan Penerimaan Cukai, BK, dan BM. Realisasi PNBP mencapai Rp 54,09 miliar  atau secara nominal tumbuh negatif  11,69 persen,” urai Taukhid.

Sementara lanjut Taukhid, Realisasi Belanja Negara mencapai Rp36,74 triliun atau 31,24 persen dari alokasi Rp117,60 triliun. Belanja tersebut mencakup Belanja Kementerian/Lembaga terealisasi Rp11,33 triliun atau secara nominal tumbuh negatif 14,18 persen yang salah satunya disebabkan penurunan 5,26 persen yang salah satunya disebabkan penurunan realisasi Belanja Modal (43,17 persen) dan Belanja Barang (10,80 persen) dibandingkan TAYL. TKDD terealisasi Rp25,42 triliun atau 33,87 persen ditopang oleh penyaluran DAU sebesar Rp15,55 triliun. Dana Bagi Hasil terealisasi Rp1,37 triliun atau secara nominal turun 50,57 persen dibandingkan TAYL.

“Realisasi Pendapatan APBD Konsolidasian se-Jatim mencapai Rp34,01 triliun atau 27,83 persen dari  target sebesar Rp122,23 triliun yang didominasi oleh pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (TKDD) dengan proporsi 74,73 persen dari Total Pendapatan Daerah. Realisasi Belanja Daerah Konsolidasian mencapai Rp19,44 triliun atau 14,63 persen dari target sebesar Rp132,92 triliun yang didominasi oleh komponen Belanja Pegawai dengan proporsi 47,33 persen. Dengan demikian terjadi Surplus Anggaran sebesar Rp14,57 triliun serta Pembiayaan Bersih sebesar Rp3,66  triliun dan menghasillkan SILPA sebesar Rp18,23 triliun,” jelas Taukhid.

Sementara PDRB Jatim triwulan I-2022 sebesar Rp649,54 triliun (ADHB) atau Rp427,65 triliun (ADHK), tumbuh dibandingkan periode sebelumnya, 0,75 persen (q-to-q) dan 5,20 persen (y-on-y). Industri Pengolahan berkontribusi terbesar 31,00 persen (Lapangan usaha) dan Konsumsi Rumah Tangga (K-RT) terbesar sebesar 58,96 persen  (Pengeluaran).

Tingkat Inflasi April 2022 sebesar 4,01 persen (y-on-y), 2,28 persen (tahun kalender), dan 1,05 persen (m-to-m). Tingkat Inflasi Bahan Makanan April 2022 sebesar 5,58 persen (y-on-y), 4,09 persen (tahun kalender), dan 1,86 persen (m-to-m).

“Dari 11 kelompok pengeluaran, 9 kelompok mengalami inflasi, 1 kelompok mengalami deflasi dan 1 kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi terbesar pada kelompok pengeluaran Transportasi 3,04 persen, sementara deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,01 persen,” jelasnya.

Taukhid mengungkapkan, Neraca Perdagangan, Kinerja Neraca Perdagangan regional Jatim bulan April 2022 Defisit USD  0,57 miliar dengan nilai ekspor naik 1,33 persen (m-to-m) atau 13,19 persen (y-o-y) dan nilai impor naik 9,23 persen (m-to-m) atau 15,71 persen (y-0-y).

“Meskipun demikian Net Ekspor Antar Wilayah Triwulan-I 2022 Surplus Rp67,36 triliun. Sedangkan target Investasi Jatim Triwulan I-2022 sebesar 20 persen tercapai (Rp23,60 triliun), naik 39,00 persen (y-on-y) terdiri dari PMDN Rp15,40 triliun dan PMA Rp8,20 triliun (USD 1 setara dengan Rp14,500). Di samping itu juga Nilai Tukar Rupiah Januari-Apr 2022 terhadap USD cukup stabil,” tandasnya. rm

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry