Program magang mahasiswa Unusa di industri yang dibimbing tenaga profesional. DUTA/ist

Banyak Dibutuhkan Industri, Terus Diperkenalkan ke Masyarakat

SURABAYA | duta.co – Sejak beroperasi pada 2017 lalu, program studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sudah menjalin kerjasama dengan dunia usaha dunia industri (DUDI).

Waktu itu, mahasiswa di semester tujuh sudah diwajibkan untuk magang ke DUDI selama enam bulan dilanjut tugas akhir enam bulan juga di perusahaan tempatnya magang. Sehingga total satu tahun belajar di luar kampus.

Apa yang dilakukan itu ternyata sejalan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Ketua Prodi D4 K3 Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni, SKM MKes mengatakan apa yang dilakukan sejak berdiri memang prodi ini berdiri ternyata sejalan dengan program kementerian. “MBKM minimal.20 SKS belajar di luar kampus itu ternyata juga sudah kita lakukan sejak awal berdiri,” ujar Nourma.

Diakui Nourma,hingga kini prodi D4 K3 Unusa memiliki 10 lokasi magang mitra DUDI. Tidak hanya itu, pembelajaran di dalam kampus, mahasiswa juga melakukan praktik di laboratorium yang dimiliki seperti laboratorium kimia, microbiologi, kesehatan kerja. “Kalau di perusahaan besar mahasiswa belajar tentang keselamatan kerja dan kebakaran,” tukas Nourma.

Salah satu tempat magang dan mitra DUDI D4 K3 Unusa adalah PT Pelindo Petikemas. Kerjasama itu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan ruang lingkup kegiatan studi banding/kunjungan industri, pengajaran seperti kegiatan kuliah tamu/kuliah pakar, observasi lingkungan kerja dan praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa magang terutama program magang mahasiswa bersertifikat (PMMB), serta kegiatan program MBKM.

“Juga ada kegiatan penelitian yang berhubungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup pemagangan dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pelindo Petikemas, Edy Priyanto.

Pelindo Petikemas memang dikenal sebagai perusahaan yang mendukung MBKM. Hal ini sebagai wujud komitmen Pelindo Petikemas dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional melalui kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi.

Melalui MBKM, program kegiatan kemahasiswaan baik magang industri dan penelitian, Pelindo turut serta dalam menciptakan SDM unggul yang siap untuk memasuki dunia kerja.

“Karena dalam peningkatan budaya K3 tentunya tidak hanya melibatkan tenaga kerja dalam hal ini sektor industri namun juga keluarga dan masyarakat (sektor informal). Melalui kolaborasi dengan akademisi dalam hal ini perguruan tinggi, tentunya akan lebih mudah untuk menumbuhkan berbudaya K3 sehingga terciptanya sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” jelas Edy.

Dengan kerjasama ini, tidak mengherankan jika mahasiswa dan dosen Unusa memiliki kompetensi yang mumpuni dan di atas standar.

“Bahkan mahasiswa kita angkatan pertama yang sudah lulus ada yang lolos program kampus mengajar. Lulusan juga sudah berhasil lolos sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sehingga lulusan D4 K3 Unusa sudah bisa dan mampu diserap industri,” jelas Nourma.

Ari Anda Putri Melati (23) salah satu lulusan D4 K3 Unusa menjadi salah satu yang bisa diterima dengan cepat untuk bekerja di perusahaan. Ada perusahaan yang sudah siap untuk menampungnya sebagai tenaga K3. Namun karena lokasinya di luar pulau, terpaksa pekerjaan itu sementara diabaikannya.

“Sayang memang, tapi karena pertimbangan orang tua yang sedang sakit.Tapi saya yakin di Surabaya juga masih banyak dibutuhkan,” tukasnya.

Belajar tentang meredam kebakaran di Pelindo Petikemas. DUTA/ist

Peluang Kerja Terbuka Lebar, Peminat Sedikit

Diakui Nourma, peluang kerja lulusan K3 sangat besar. Bahkan, Nourma selaku kaprodi D4 K3 Unusa, setiap hari menerima iklan lowongan kerja K3 dari perusahaan-perusahaan. Apalagi saat ini pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mulai kembali menggalakkan program K3 di perusahaan-perusahaan.

Di Jawa Timur, saat ini diwajibkan setiap kegiatan usaha, industri besar dan industri sedang harus memiliki tenaga K3. Semua pekerjaan usaha harus memiliki unit K3 yang harus diisi tenaga dengan kualifikasi pendidikan tidak harus K3 tapi bersertifikasi K3. Tapi lebih bagus yang lulusan K3 lebih kompeten keilmuannya.

“Pemerintah menggaungkan kembali program K3 sehingga semua semakin peduli. Karena semua tempat memiliki potensi bahaya sehingga membutuhkan tenaga K3. Dan hanya lulusan K3 yang bisa memetakan potensi bahaya itu,” tukas Nourma.

Dengan potensi yang besar itu, diakui Nourma masih banyak lulusan SMA sederajad yang masih belum mengetahui prodi K3. Sehingga sangat disayangkan kalau tidak diperkenalkan dan dimaksimalkan.

Diakui Nourma sejak 2017, prodi ini masih belum terlalu banyak peminatnya. Namun lambat laun sudah mulai bertambah jumlahnya. Unusa sendiri melakukan berbagai upaya agar prodi D4 K3 ini bisa dikenal masyarakat luas sehingga bisa menjaring mahasiswa yang nantinya berkarir di bidang K3.

Salah satu upayanya adalah K3 goes to school, di mana tim K3 Unusa mendatangi sekolah-sekolah untuk memperkenalkan prodi D4 K3. Selain itu, dosen dan mahasiswa Unusa melakukan pengabdian masyarakat yang melibatkan masyarakat secara langsung. Juga ada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan sebagainya.

“Kalau masyarakat mengenal K3, maka dia nantinya akan mengarahkan putra-putrinya untuk mengambil jurusan K3. Saat bulan K3 itu juga kami gunakan untuk melakukan promosi dan mengenalkan K3 ke sekolah-sekolah,” tukas Nourma.

Prodi D4 K3 Unusa sendiri awalnya berdiri sejak adanya kerjasama Unusa dengan Kemenaker. Dalam salah satu kausalnya, Unusa bisa mendirikan prodi K3. Dan Unusa segera menyiapkan proposal yang dibutuhkan untuk bisa melakukan operasional prodik D4 K3. “Untuk prodi D4 K3 tidak banyak di Jatim, baru ada tiga kampus salah satunya Unusa,” tukas Nourma.

Walau peminat masih belum sebanyak program studi lain, namun Unusa optimis suatu ketika program studi ini akan banyak peminatnya karena prodi lain sudah sudah semakin sulit terserap industri. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry