AMANAH : Kang Kaji Ridwan saat pengambilan formulir di DPC PDIP Kabupaten Kediri (Nanang Priyo/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Menyebut nama Kaji Ridwan, sosok ulama bertempat tinggal di Desa Ngreco Kecamatan Kandat, tentunya tidaklah asing bagi warga di Kabupaten Kediri. Memiliki ribuan jamaah selain aktif berdakwah, akhirnya memutuskan terjun dalam duni politik dalam pentas pemilihan Bupati Kediri.

Dengan diantar istri tercinta, Hj. Siti Roidah, sosok H. Ridwan awalnya akan maju melalui jalur independen, akhirnya memutuskan berusaha melewati rekomendasi partai.

Dapat Restu Keluarga

AMANAH : Kang Kaji Ridwan saat pengambilan formulir di DPC PDIP Kabupaten Kediri (Nanang Priyo/duta.co)

“Kami datang ke sini karena desakan sejumlah pihak. Monggo kawan-kawan media yang menilai, Kabupaten Kediri mau dibawa kemana? Prioritas utama kami adalah pemberantasan korupsi,” tegasnya.

Selanjutnya, rombongan ini diterima tim pejaringan dan diminta kesanggupannya patuh pada aturan partai dan harus siap menjadi pemenang melalui melalui PDIP. “Saya tegaskan, siap lahir dan batin apabila PDIP memberikan rekom kepada kami,” jelasnya.

Kang Kaji Yakin Menang

AMANAH : Kang Kaji Ridwan saat pengambilan formulir di DPC PDIP Kabupaten Kediri (Nanang Priyo/duta.co)

Usai mengambil formulir, dihadapan sejumlah wartawan, Kang Kaji menyampaikan kehadirannya disini karena memiliki keyakinan akan menang melalui partai berlogo banteng moncong putih. Bahkan dengan lantang, beliau ucapkan komando, usai mendapatkan penjelasan dari Tir Efendi, anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP.

“Komitmen saya satu, siap mengikuti aturan partai. Insya Allah, saya tidak akan lupa dengan siapa yang mendukung dan membawa saya. Saya ini hanya orang kecil, berangkat dari dukungan kelompok masyarakat bawah. Kami termotivasi, adanya perubahan di Kabupaten Kediri,” tuturnya.

Terkait program? Kang Kaji justru meminta wartawan yang mengusulkan, namun prioritas utama adalah perubahan dan memberantas segala bentuk pungli, korupsi dan nepotisme. “Masyarakat harus sejahtera, tentunya saya dalam waktu dekat akan mencari wakil yang memiliki visi dan misi yang sama,” ungkapnya.

Tidak Boleh Diwakilkan

Berapa jumlah orang telah mengambil formulir, Tri Efendi menjelaskan telah delapan orang hingga hari ini. “Selain enam orang kemarin, ditambah Pak Subani dan Pak Ridwan. Delapan itulah yang sudah mendaftar mengambil formulir terkait dengan cabub dan cawabub. Untuk pengambilan formulir wajib hukumnya datang sendiri biar tau siapa profilnya,” jelasnya.

Terkait relawan SB, Tri Efendi menyampaikan memang sebelumnya ada yang hendak mengambilkan Slamet Budiono. “Kemarin sudah ada dari pak SB, relawannya mau mengambil ke sini dari Kras dan Ngadiluwih. Tapi apapun bentuknya, saya kasih penjelasan secara baik dan mereka bisa menerima. Terkait kedatangan Pak SB, kami juga belum tahu namun wajib hadir sendiri tidak boleh diwakilkan,” terangnya. (bub/nng)