Pemberian nutrisi tambahan bagi para anak hasil kerjasama Frisian Flag Indonesia dengan Foodbank of Indonesia . DUTA/ist

SURABAYA || duta.co – Peran serta ibu sangat besar untuk memerangi kelaparan di Indonesia. Karena itu, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) bekerjasama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) melakukan program Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia yang mengajak para kader, PAUD, taman bacaan masyarakat (TBM) bergerak bersama memerangi kelaparan pada balita di 15 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia yang diinisiasi oleh FOI diharapkan dapat membantu memerangi kelaparan pada balita. Juga untuk menciptakan kerja sama dan mengembalikan budaya gotong royong di antara masyarakat, dunia usaha, swasta, akademisi dan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia merdeka 100% dari rasa lapar.

Kerjasama yang digelar untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh pada Selasa (22/12/2020) itu, FFI turut memberikan produk susu pertumbuhan anak Susu Bendera, sebagai salah satu sumber protein hewani yang bergizi tinggi dalam upaya membantu memperbaiki asupan gizi anak.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro mengatakan mendukung inisiatif yang dilakukan oleh FOI khususnya untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi balita Indonesia. Frisian Flag Indonesia sesuai dengan visinya Nourishing a Better Planet akan senantiasa berkomitmen untuk membantu meningkatkan kecukupan gizi keluarga Indonesia melalui rangkaian produk-produk susu bergizi dan terjangkau.

“Kerjasama dengan FOI melalui Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia menjadi sebuah langkah nyata mewujudkan komitmen kami untuk membantu memenuhi kecukupan pangan dan gizi balita Indonesia. Peranan Ibu sebagai manajer keluarga menjadi dasar latar belakang aksi yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Ibu dan dengan melibatkan para Ibu di berbagai kota ini, kami berupaya untuk mendukung peningkatan status gizi anak dan keluarga serta memerdekakan Indonesia dari rasa lapar,” ujarnya dalam rilisnya, Senin (21/12/2020).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan tahun 2018, 3.9% balita mengalami gizi buruk (severe malnutrition). Sebanyak 13,8% balita menderita gizi kurang (underweight),dan 30,8% mengalami tengkes (stunting).

Salah satu penyebab yang cukup dominan adalah karena pola pengasuhan yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Dari riset yang digelar FOI juga ditemukan ada 27% balita Indonesia yang pergi ke sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan bahkan jumlahnya mencapai sekitar 40-50% balita di wilayah perkotaan yang padat dan miskin.

Kelaparan membuat anak-anak tidak fokus dan tidak semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dan berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak. Founder Foodbank of Indonesia Hendro Utomo mengatakan kerjasama dengan FFI sangat membantu program ini. Karena itu membuka akses pangan dan berupaya mencegah kelaparan sehingga dengan adanya aksi ini dapat membantu balita Indonesia ke pangan dan gizi yang lebih baik.

“Semoga kerjasama semua pihak dapat menghantarkan Indonesia mencapai impian merdeka, merdeka 100% dari rasa lapar. FOI juga bergerak dalam redistribusi makanan berlebih sebagai upaya untuk mengurangi jumlah pangan yang terbuang dan menyalurkannya kepada kelompok rentan,” tukasnya.

Situasi yang diakibatkan pandemi telah memperburuk status kelaparan pada balita di Indonesia. Kondisi kemiskinan dan daya beli pangan yang menurun mengakibatkan keterbatasan akses, ketersediaan, dan keterjangkauan bahan pangan sehat serta sumber gizi keluarga. Menyikapi hal ini FFI dan FOI memberikan akses pangan bergizi kepada 50.000 balita di 15 titik wilayah, termasuk distribusi pangan ke Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta, Yogyakarta, Lampung, Lombok, Malang, Palembang, Pandeglang,Semarang, Solo, Surabaya dan Tangerang. end/ril

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry