Mahasiswa UWKS saat melakukan KKN di salah satu Pasar di Surabaya Senin (13/7/2020) lalu. DUTA/istimewa

SURABAYA l duta.co – Pandemi Covid-19 tidak hanya mengubah sistem pembelajaran, tapi juga mengubah konsep kuliah kerja nyata (KKN).

Beberapa kampus sudah mulai melakukan hal itu, termasuk Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).

Kini, UWKS melakukan KKN per fakultas bukan lagi dari berbagai fakultas. KKN ini boleh dilalukan sendiri-sendiri atau berkelompok sesuai dengan lokasi tempat tinggal mahasiswa.

Karena sejak pandemi, banyak mahasiswa UWK Surabaya yang pulang ke kampung halamannya di beberapa daerah di Indonesia.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UWK Surabaya, Dr Ir H Hary Sastria  Wanto, MS mengatakan sebenarnya esensi dari KKN adalah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Karena situasi yang tidak memungkinkan melakukannya secara berkelompok dalam jumlah besar maka kita putuskan untuk melakukannya sendiri-sendiri. Kalau pun berkelompok itu karena ada dalam satu daerah,” ujar Hary, Selasa (21/7/2020).

Hary menjelaskan KKN memang harus digelar. Karenanya pihak kampus melalui LPPM membuat panduan bagaimana teknik dan pelaksanaannya.

“Kami sosialisasikan ke mahasiswa dan mereka memahaminya. Pendaftaran kami lakukan melalui online dan Alhamdulillah pesertanya 509 orang,” tukasnya.

Karena itu, KKN sudah digelar aejak 6 Juli hingga 20 Agustus 2020. Tema besar dalam KKN ini adalah penanggulangan penyebaran Covid-19.

“Semua peserta mengimplementasikan tema besar KKN ini di daerah masing-masing. Ada yang di Surabaya, Trenggalek, di luar Jawa Timur bahkan di luar pulau Jawa. Pada dosen pendamping lapangan setiap hari menerima laporan dari mahasiswa terutama yang di luar daerah melalui video dan foto,” jelas Hary.

Dekan Fakultas Hukum, Dr Umi Enggarsasi, SH, MH mengatakan di KKN kali ini, mahasiswa FH yang ikut mendaftar sebanyak 91 orang dengan enam dosen pendamping lapangan (DPL). “Yang jelas, KKN ini harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan juga dilakukan dengan senang hati,” jelasnya.

Salah satu peserta KKN dari FH, Retno Wulandari mengaku senang dengan konsep KKN ini. Apalagi, dia dan beberapa temannya tidak harus keluar Surabaya karena memang rumah mereka di Kota Pahlawan ini.

Retno mewakili teman-temannya melakukan KKN yakni edukasi pencegahan Covid-19 dan pembagian masker kepada pedagang yang ada di tiga pasar di Surabaya yakni Dukuh Kupang, Wonokitri dan Gayungsari.

“Sempat takut juga karena katanya di pasar penyebarannya lebih masif. Tapi, kami lakukan dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga kegiatan KKN bisa berjalan lancar dan kami bisa menjaga diri kami semua,” jelas  Retno.

Di bawah DPL, Dr Peni Jati Setiawati mengatakan KKN di pasar ini tidak akan berhenti sekali jalan.

Tapi, para mahasiswa juga akan kembali untuk melihat apakah program yang dijalankan itu berhasil atau tidak.

Berhasil itu, jika pedagang menggunakan masker dan mematuhi seluruh protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. end

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry