Foto kiri: Ibu-ibu mendorong mobilnya yang mogok. Foto kanan, kafilah Lamongan disambut meriah. (ft/ist)

SURABAYA | duta.co – Medsos duta.co, Jumat (12/11/21)  mendapat kiriman video pendek, isinya ‘kisah pilu’ kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIX Jawa Timur dari Surabaya. Terharu, betapa tidak, pulang dari Pamekasan, Madura mobil mereka mogok. Ibu-ibu tampak ‘ngos-ngosan’ mendorongnya.

Sementara, di video lain, dalam jam yang sama, berdurasi 1.27 detik, kafilah Lamongan mendapat sambutan meriah. Deretan warga dan  siswa-siswi berjajar di jalan. Begitu pula piala yang mereka bawa, membuatnya tampil dengan gagah perkasa. “Itulah kafilah MTQ dari Kabupaten Lamongan yang kita banggakan saudara,” demikian suara yang terdengar.

Kondisi kafilah Surabaya ini mendapat banyak komentar. “Pilu dan haru! Surabaya paling merana. Sepuluh tahun sudah, kita tidak ada pembinaan, tidak ada perhatian. Era Bu Risma benar-benar tidak mendapat perhatian. Saya masih bangga kalau kafilah Surabaya mendapat ranking 30. Terus terang, salut. Karena kawan-kawan berjuang dengan kekuatan sendiri,” demikian salah seorang yang pengasuh pesantren di Surabaya yang enggan disebut namanya kepada duta.co, Jumat (12/11).

Menururnya, video yang beredar di medsos itu, bisa jadi benar. Karena, kabarnya,  kafilah dari Surabaya, terutama ibu-ibu mobilnya mogok, dan langsung minta bertemu dengan Dinas Sosial, Kota Surabaya. “Malulah kita dengan Lamongan, daerah yang tidak kaya-kaya amat, tetapi mampu membina warganya tampil menjadi Juara Umum dalam event MTQ Jawa Timur,” jelasnya.

Kabar dari Ibu Nyai, tambahnya, Pemkot Surabaya berjanji akan membenahi semua ini. Bulan depan akan ada pembinaan. Istilahnya mau gerak cepat (garcep). “Mudah-mudahan tidak sekedar janji.  Saya dengar ibu-ibu memang sudah menemui Kepala Bidang Keagamaan dan Swadaya Sosial Dinas Sosial Surabaya, Pak M Januar Rizal. Ya..! Lebih baik telat dari pada tidak berbuat,” urainya sambil tersenyum.

Kafilah Lamongan Disambut Meriah

Kafilah Kabupaten Lamongan berhasil mengukir prestasi dengan meraih juara umum pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIX Jawa Timur di Kabupaten Pamekasan, Madura. Kontingen Lamongan berhasil mendapatkan 16 medali dengan rincian 5 medali emas, 5 medali perak, dan 6 medali perunggu.

Selain itu, dua cabang musabaqoh berhasil meraih juara harapan 1, empat cabang musabaqoh meraih juara harapan 2, dan dua cabang musabaqoh mendapatkan harapan 3.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengaku terharu dan sangat bangga dengan para kafilah Lamongan. Kontingen yang didominasi anak-anak muda Lamongan ternyata mampu merealisasikan target juara umum setelah bersaing ketat dengan kontingen daerah lainnya.

“Alhamdulillah, kabar gembira untuk Lamongan. Sebuah prestasi dari perjuangan kita selama ini dan mudah-mudahan menjadi awal yang baik untuk ke depannya,” ujarnya.

Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini mengaku semua usaha sudah dilakukan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Lamongan. Mulai melakukan pembinaan hingga dukungan fasilitasi para kafilah sampai akhirnya siap dalam mengikuti ajang MTQ ke-XXIX dengan target juara umum.

Ke depan akan mempersiapkan kafilah lebih baik lagi untuk memperoleh progress yang diinginkan. “Kita kembalikan lagi marwah. Kabupaten Lamongan  sebagai kota para qori dan qoriah. Ini progress yang sangat baik selama 2 tahun karena kita berangkat dari bawah sampai ditetapkan menjadi juara umum,” terangnya sebagaimana warta https://radarbojonegoro.jawapos.com.

Kabupaten Lamongan memberangkatkan 54 orang kafilah di ajang MTQ Ke-XXIX tingkat Provinsi Jawa Timur. Selain 54 kafilah, Lamongan juga mengirimkan 9 pembina, 8 pendamping, ada driver untuk memudahkan transportasi selama berlomba. (mky, radarbojonegoro.jawapos.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry