Secvara fisik sehat wal afiat, tetapi butuh pendamping soal pengetahuan. (net)

JAKARTA | duta.co –  Jagat medsos ‘terpapar’ sejumlah video pendek, isinya tampak petugas haji sedikit kewalahan menghadapi para lansia, bahkan ada yang tampak sedikit ‘pikun’. Seorang jemaah misalnya, terlihat mau pulang ke Sampang, Madura, dengan jalan kaki. Padahal, dia sedang di Makkah Almukarramah.

Ada lagi kisah jemaah lansia yang kesulitan menghadapi teknologi modern. Sejumlah hotel sudah menerapkan pintu otomatis, serta kaca tebal sebagai penghadang. Tampak, jemaah menerobos lewat celah pintu. Lucunya, bisa masuk, tak bisa keluar.  “Aduh! Aneh-aneh, semoga petugas sabar, karena mereka adalah tamu-tamu ALLAH SWT,” tulis warganet terbaca duta.co, Jumat (2/6/23).

Di sisi lain, petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M juga harus sibuk menghadiri undangan ramah tamah dari Maktab yang menjadi mitra operasional ibadah haji di Makkah. Ada 70 Maktab yang bekerja sama dengan PPIH dalam melayani jemaah haji Indonesia.

Tahun ini, kuota haji Indonesia kembali normal, 221.000, terdiri atas: 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus. Indonesia bahkan mendapat tambahan kuota sebanyak 8.000 jemaah dari Arab Saudi. Dari total kuota yang ada, sekitar 67.000 di antaranya berusia di atas 65 tahun atau masuk kategori prioritas layanan lansia.

Tekad Kemenag RI memang, luar biasa. “Tahun ini Indonesia membuat syiar haji ramah lansia,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid saat memberikan sambutan di Makkah, Rabu (31/5/2023).

Subhan menjelaskan, antrian masa tunggu jemaah haji di Indonesia cukup panjang, rata-rata 26 hingga 27 tahun. “Pada umumnya masyarakat Indonesia mendaftar haji pada usia 50 tahun. Sehingga ketika berangkat usianya di atas 70 tahun,” kata Subhan.

Tingginya angka jemaah lansia tahun ini juga karena adanya penundaan keberangkatan pada masa pandemi dan pembatasan usia pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M.

Subhan mengajak semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji, baik PPIH, maktab, maupun Syarikah untuk memiliki niat yang sama memberikan pelayanan kepada jemaah haji, termasuk dalam menyukseskan Haji Ramah Lansia.

“Dari awal sampai akhir, kita berusaha memberikan yang terbaik untuk jemaah kita. Kita berkomitmen untuk mengutamakan layanan bagi jemaah haji, apapun yang terjadi. Tenda tenda Maktab bagi jemaah haji telah kami periksa dan siap digunakan,” tegas Subhan.

Bentuk Keseriusan

Tujuan pelayanan terbaik tersebut, kata Subhan, supaya jemaah haji Indonesia dapat beribadah dengan nyaman, khusyu’ dan diharapkan mendapat haji mabrur. Di samping itu, PPIH juga terus berupaya mempererat hubungan dengan maktab agar koordinasi antar pihak menjadi lebih kuat dan layanan yang dilaksanakan lebih baik.

Sebelumnya, CEO Masyarikh Maktab Adnan Mandura mengatakan, Kerajaan Arab Saudi terus melakukan pengembangan dalam memberikan pelayanan haji. Menurutnya, salah satu visi Arab Saudi 2030 adalah program prioritas pelayanan dluyufurrahman.

“Kami bekerjasama untuk meningkatkan pelayanan haji baik secara internal maupun dengan negara negara pengirim haji, seperti Indonesia,” kata Adnan.

“Hal ini kami lakukan sebagai bentuk keseriusan kami dalam penyelenggaraan haji di negara ini,” lanjutnya.

Hadir dalam acara ramah tamah Maktab dan PPIH, Kepala Daerah Kerja Makkah Khalilurrahman, Sekretaris Daerah Kerja Makkah Tawwabuddin, para Ketua dan Sekretaris dari 12 Sektor, serta perwakilan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Makkah. (Amnia/MCH 2023)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry