SURABAYA | duta.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus membuat inovasi layanan untuk menurunkan pengangguran, sekaligus  menjadikan angkatan kerja sebagai tenaga kerja berketerampilan. Salah satu layanan unggulan Jatim adalah Mobile Training Unit (MTU).

Layanan mobil pelatihan gratis keliling ini turut dipamerkan di acara East Java Talent And Career Exhibition di Jatim Expo, Selasa (10/9/2019).

Karena diformat mobile, MTU ini mampu menjangkau desa-desa di pelosok Jawa Timur agar para angkatan kerja bisa memiliki keterampilan dan keahlian di bidang tertentu yang spesifik.

Total ada 4 jenis layanan MTU yang gratis dimanfaatkan masyarakat di pelosok Jawa Timur. Ada MTU khusus pelatihan mesin, MTU khusus untuk pelatihan kelistrikan, MTU khusus untuk handycraft, dan MTU khusus untuk service sepeda motor.

“MTU ini kita harapkan bisa melakukan penjangkauan. Alat-alatnya portable. Pelatihannya diberikan rata-rata 240 jam, ada yang sudah ditambah 280 jam. Alumninya sudah bikin bengkel sendiri,” kata Gubernur Khofifah usai membuka East Java Talent and Exhibition dan meninjau empat unit MTU.

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini meninjau langsung perangkat alat untuk pelatihan tersebut. Pelatihan menggunakan MTU ini diterapkan sistem kelompok beranggotakan 16 orang. Mereka dilatih hingga mahir.

“Ada macam-macam MTU nya. Ada yang untuk belajar mesin motor, kelistrikan serta   ada yang untuk belajar handycratf. MTU  Handycratf  lebih mudah untuk ibu-ibu rumah tangga. Proses pembuatannya bisa di rumah atau  sambil menunggu anak-anak sekolah sambil membuat macam-macam handycraft,” ucap mantan Menteri Sosial RI ini.

Di MTU untuk pelatihan handycratf, masyarakat yang ikut training dilatih membuat kerajinan lampu hias berbentuk bola yang dihias dengan benang wol dan diberi lampu, lalu ada juga yang dilatih membuat tatakan dari rotan yang cantik untuk dijual di cafe dan restoran.

“Handycraft jenis lampu dan tatakan kue  harga jual  rata-rata  Rp25 ribu. Ini kalau bisa terfasilitasi akses marketnya maka sangat marketable karena sudah sangat rapi, seperti tadi hasil BLK Situbondo dan Jember, desain dan  warna sudah sangat mengikuti tren pasar,” katanya.

Pakai Simpadu PMI Zero Cost

Seluruh Balai Latihan Kerja (BLK) di Jawa Timur sebanyak 16 titik sudah memiliki 4 unit MTU yang siap bekerja sama dengan desa-desa dan memberikan pelatihan gratis.

“Sekarang tinggal bagaimana memotivasi lini-lini terbawah, RT dan RW. Kalau mereka bisa mendapatkan skill dan modal lalu dibantu akses marketnya akan membuka pertumbuhan ekonomi baru di desa-desa,” katanya.

Tidak hanya itu, Pemprov juga memberikan layanan untuk pekerja  migran. Salah satunya dengan sistem informasi terpadu (Simpadu) untuk pekerja migran Indonesia (PMI).

Simpadu PMI yang mendapat apresiasi oleh Kementerian Pendayagunaan  Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi ini memberikan pelayanan publik yang bermanfaat dengan memutus mata rantai percaloan yang kerap terjadi.

“Kalau biasanya calon PMI memanfaatkan perantara (calo)  untuk mengurus berbagai kebutuhan dan persyaratan keberangkatan sebagai PMI  dengan mengeluarkan biaya Rp7 juta hingga Rp9 juta. Kalau pakai Simpadu PMI ini zero cost,” kata Khofifah.

Para kepala desa yang desa menjadi pengirim  PMI ditraining untuk Simpadu PMI ini. Agar bisa menginformasikan kepada warga bahwa dengan Simpadu PMI ini maka mereka calon PMI tinggal klik untuk bisa dapat informasi tentang kebutuhan dan kategori baik formal maupun informal workers.

“Kalau unskilled labour biasanya akan menjadi asisten rumah tangga. Kalau yang skilled labour seperti nurse, ahli pertanian, kemaritiman, semua sektor itu kan terbaca di sini,” katanya.

Maka, ditegaskan Khofifah, digital IT untuk sektor ketenagakerjaan penting untuk bisa dilakukan penjangkauan. Dengan digital IT mereka calon PMI tak perlu ke  Surabaya untuk mengurus berbagai persyaratan yang dibutuhkan.

“Mereka  cukup  akses dari daerah mereka untuk bisa melihat spesifikasi peluang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka,” tegas Khofifah.

Sediakan 5.903 Lowongan Kerja

Masih dalam rangka melakukan upaya menurunkan angka pengangguran terbuka di Jawa Timur, hari ini, Selasa (10/09/2019), Pemprov Jawa Timur melaui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi membuka East Java Talent and Career Exhibition dengan menawarkan 5.903 lowongan untuk kalangan millenial.

Program job fair ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja di Jawa Timur secara maksimal dengan mempertemukan langsung perusahaan dengan calon tenaga kerja.

“Target RPJMD kita menargetkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berseiring dengan menurunkan tingkat pengangguran terbuka yang hari ini terbanyak ada di lulusan SMK,” kata Khofifah.

Maka dari itu, Pemprov Jawa Timur menyiapkan program Millenial  Job Center dan SMK Pengampu. Dengan MJC Pemprov ingin memfasilitasi memberikan pelatihan bagi millenial untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di era gig economy melalui gig worker.

Sedangkan SMK Pengampu digagas untuk menyediakan fasilitas laboratoirum, bengkel, studio bagi SMK yang hari ini sebanyak 55 persen belum dilengkapi fasilitas tersebut.

“Mulai Juli tahun ini mulai dicicil. SMK pengampu akan disiapkan bagi  5-6 SMK yang punya jurusan serumpun,” kata Khofifah. Setidaknya satu sekolah pengampu laboratoriumnya bisa dimanfaatkan untuk lima sekolah. (zal)