SURABAYA | duta.co – Jelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung sejumlah nama tokoh muncul. Mereka dianggap mumpuni untuk menjadi Ketua Umum PB NU.

Siapa yang layak? Ketua PBNU 1999 – 2010, DR. H. Andi Jamaro Dulung angkat bicara soal kriteria yang pantas menjabat ketua PBNU.

Menurutnya, NU adalah organisasi para ulama dan intelektual muslim. NU adalah gudangnya para ulama, kyai, cendekiawan dan intelektual muslim. Sejak era Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU, sudah ribuan kader NU yang mampu meraih gelar doktor atas fasilitasi PBNU.

“Sudah semestinya Ketua Umum PBNU dijabat oleh seorang ulama yang bergelar profesor, atau setidak – tidaknya bergelar doktor. Tidak sampai hati dan tega menyerahkan jabatan Ketua Umum PBNU kepada orang yang secara akademik formal tidak teruji,” katanya.

PBNU membawai 274 Perguruan Tinggi NU, dimana setiap perguruan tinggi tersebut dipimpin akademisi NU yang bergelar profesor dan doktor. Sedangkan Ketua Umum PBNU ibarat seorang ‘chairman’ dari semua perguruan tinggi milik NU tersebut. ” akan menjadi sangat ironis bila seorang ” chairman” dari 274 PTNU itu adalah orang yang tidak tamat pendidikan S-1,” ungkap tokoh NU dari Sulawesi Selatan ini.

Umumnya para tokoh NU yang menjadi pengurus PBNU kebanyakan adalah tokoh – tokoh NU dan para ulama yang bergelar doktor dan profesor.

Lanjutnya, idealnya PBNU dipimpin oleh kader yang secara berjenjang berproses dan melalui kaderisasi di NU. “Sedangkan Gus Yahya tidak pernah dikader di IPNU, PMII dan ANSOR. Konon Gus Yahya hanya pernah menjadi aktifis HMI MPO,” tukas Andi Jamaro. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry