Dimas Oky Nugroho (tengah) saat bertemu media memaparkan visi misi menjadi Ketua Umum IKA UA, Jumat (2/7/2021). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Kongres pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA) akan digelar Sabtu (3/7/2021).

Pemilihan akan digelar secara daring dengan terlebih dulu memaparkan visi dan misi calon kanditat yang berjumlah delapan orang.

Ada delapan kandidat yang bertarung yakni Abdul Kadir Jailani, Dimas Oky Nugroho, Hendy Hendarto, Indra Nur Fauzi, Khofifah Indar Parawansa, Kohar Hari Santoso, Moh. Adib Khumaidi dan Paulus Totok Lucida.

Kongres diharapkan bisa berjalan lancar, demokratis, jujur dan transparan. Pemilik suara yang berjumlah 118 juga diharapkan bisa memilih dengan senang dan bahagia serta merdeka tanpa tekanan dari siapapun.

Salah satu kandidat, Dimas Oky Nugroho mengaku senang karena pemilihan IKA UA ke-10 ini bisa lebih dinamis dan gaungnya terdengar. Tidak seperti sebelumnya yang dilakukan secara tertutup dan aklamasi.

Apalagi ada peran anak-anak muda yang mulai memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk pemilihan ini. “Pandemi, dan eranya teknologi. Jadi pas kalau pemilihan kali ini juga harus memanfaatkan kecanggihan teknologi,” ujar Dimas yang merupakan alumni FISIP Unair angkatan 1996 itu, Jumat (2/7/2021).

Dimas yang merupakan calon muda di pemilihan ini mengaku senang juga anak-anak muda memunculkan gagasan transformasi dalam pemilihan ini. Sehingga bisa lebih hidup dan terbuka. “Lihat saja, sekarang pemilihan IKA UA ada gaungnya. Semoga bisa seperti itu ke depannya,” tukasnya.

Menjadi tugas berat di zaman sekarang ini menjadi Ketua Umum IKA UA. Karena ketua bukan sekadar sebagai simbol dari ribuan alumni kampus besar, tapi juga diharapkan bisa mengakomodir berbagai kepentingan. Bukan hanya kepentingan alumni yang berhasil dan sukses tapi alumni yang juga masih merangkak untuk naik.

“Tidak semua alumni itu beruntung. Tapi mereka harus diakomodir, harus difasilitasi, harus dijembatani agar ke depan bisa sama-sama memberikan manfaat buat alumni, buat almamater dan tentu saja buat bangsa dan negara,” jelasnya.

Karena, kata Dimas, alumni memegang peranan penting bagi universitas untuk bisa meraih rangking internasional. Apalagi, Unair berkomitmen menjadi kampus internasional. “Sekarang sudah peringkat 500 dunia, pastinya akan memiliki target untuk naik lagi peringkatnya. Jadi, alumni ini sangat penting,” tukasnya.

Apalagi, saat ini, populasi alumni yang masih sangat muda lebih banyak sehingga keinginan dan ide-ide anak-anak muda itu harus diakomodir dengan baik, terutama yang menyangkut tansformasi digitalisasi.

“Selama ini ketua umum IKA UA itu pejabat, sosok elit, pengusaha dan sebagainya. Mereka hanya simbol ketua tanpa memiliki banyak waktu untuk mengurusi dan mengakomodir keinginan dan alumni,” jelasnya.

Dimas mengaku juga senang dari delapan kandidat semuanya menyambut positif adanya transformasi pemilihan. Mereka semua senang dengan konsep pemilihan kali ini. “Semua bertarung untuk menjadi yang terunggul,” tandasnya.

Dan kata Dimas yang pernah menjabat sebagai Presiden BEM Unair pertama di masa reformasi itu, siapapun yang menjadi ketua umum, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperkuat database alumni berdasarkan nama, alamat dan pekerjaannya. “Karena sampai sekarang, belum ada data yang jelas tentang berapa jumlah alumni Unair secara pasti. Ini kan sayang. Era teknologi tapi tidak bisa mendata berapa jumlah alumninya secara pasti,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry