LIHAT LOKASI:Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Djalil (baju putih) bersama Kapolres Kediri Kota, AKBP Wibowo .SIK melihat ke lokasi ditemukannya alquran di depan GKJW.(duta.co/nanang)

KEDIRI| duta.co – Sesuai amanah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), ditemui di  Kantor Kecamatan Pesantren, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Djalil, Selasa (1/3/2017) berharap semua pihak saling menahan diri. Juga merapatkan barisan menjaga keutuhan antar umat beragama serta penganut kepercayaan.

Menurut Gus Ab, sebutan akrab Pengasuh Ponpes Salafiyyah ini, ada pihak sengaja membenturkan Umat Islam dengan kelompok agama lainnya dan bermain memperkeruh suasana yang stabil dan kondusif.

Mendapat laporan adanya puluhan Kitab Al Quran ditemukan berserakan di HalamanGereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Kediri Pepanthan, berada di RT. 26 RW. 05 Kelurahan Pesantren, Ketua PCNU usai memimpin sholat gaib di Masjid Polres Kediri Kota atas meninggalkan ayah Kapolres Kediri Kota, AKBP Wibowo, bergegas mendatangi lokasi kejadian.

Setelah mendapat sejumlah keterangan, Gus Ab selanjutnya menyempatkan diri bertemu dengan Camat Pesantren, Eko Lukmono usai menggelar pertemuan dengan unsur Tiga Pilar, pengurus gereja GKJW dan perwakilan Forum Komunikasi Umat Beragam (FKUB) Kota Kediri di Mapolsekta Pesantren. “Bila melihat kasus tersebut, indikasinya ada pihak ingin menciptakan kegaduhan di Kota Kediri. Kami berharap Kepolisian untuk bekerja dan segera menangkap pelakunya,” jelasnya.

Bila kemudian pelaku tertangkap dan ternyata orangnya menderita kelainan jiwa, seperti kasus di Mushola As – Shomad, berada di RT. 01 RW. 01 Kelurahan Tamanan Kecamatan Mojoroto, setidaknya sebagai upaya menciptakan rasa aman dan nyaman. “Kenapa Kota Kediri, selama ini dikenal masyarakatnya ramah dan menghormati sesama pemeluk agama,” ujar Gus Ab, kembali menegaskan pihak Kepolisian segera bertindak tepat dan cepat. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry