SURABAYA | duta.co – Ketua Cabang Berdiri Sendiri (CBS) Jalasenastri Akademi Angkatan Laut (AAL), Ny. dr. Nita Tunggul Suropati, mengikuti Pelatihan Keterampilan dan UMKM Jalasenastri Korps Marinir melalui sambungan zoom meeting di Gedung Tjut Nyak Dien, Kesatrian AAL, Bumimoro Surabaya, Jumat (12/3).

Pelatihan Keterampilan dan UMKM yang kali ini diselenggarakan Jalasenastri Korps Marinir dengan mengangkat materi lahitan keterampilan membuat Kokedama dan Brownies ini, diikuti perwakilan dari pengurus Jalasenastri seluruh Indonesia yang dibuka Ketua Umum Jalasenastri, Ny. Vero Yudo Margono.

Dalam mengikuti pelatihan keterampilan ini, Ketua CBS Jalasenastri AAL didampingi Ny. Rinny Ferry Supriady (Kasi Organisasi), Ny. Neny Jusep Wildan (Kasi Ekonomi), Ny. Dyah Uttari Hari Sulistyo (Kasi Budaya), Ny. Veria A.M. Fauzi (Sekretaris) dan Ny Gatot (Ur. Budaya).

Menurut Ketum Jalasenastri dalam opening speech-nya mengatakan, bahwa pelatihan keterampilan hari ini selain untuk melaksanakan program kerja seksi kebudayaan juga dalam rangka berbagi ilmu secara virtual agar tetap berkreasi di masa pandemi dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Vero -sapaan akrab Istri Kasal, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M. ini, berharap bekal keterampilan ini dapat menginspirasi, menambah kreatifitas dan income keluarga dengan memanfaatkan perkembangan tehknologi seperti FB, IG maupun tehknologi lainnya.

Ia juga menghimbau agar mengaktifkan kembali Griya Kreasi Kesenian, Kegiatan keagamaan dan lain-lain, dengan mengedepankan protokol kesehatan dari masing-masing kotama sebagai wadah bagi ibu-ibu untuk berkarya dan bertukar info sehingga dapat menambah pendapatan keluarga.

Materi pertama tentang Kokedama teknik menanam dari Jepang yang menghadirkan Ny. Marsono sebagai Instruktur Kokedama dilanjutkan menempatkan tanaman dalam bola tanah kemudian membungkusnya dengan moss (lumut) lalu mengikatnya dengan tali. Teknik menanam ini unik karena tidak menggunakan pot.

Selain moss, Kokedama juga bisa menggunakan sabut kelapa. Media tanam sabut kelapa, bagi kita orang Indonesia tentu lebih mudah ditemukan dibandingkan moss. Warung penjual kelapa parut dekat rumah pun pasti punya sabut kelapa. Kokedama sabut kelapa bisa menjadi alternatif pilihan yang mudah dan murah.

Sementara itu, Ny. Renny Ayub, Instruktur Brownies, sebelum melakukan prakteknya menjelaskan sedikit tentang sejarah kue Brownise ini. Brownies merupakan sebuah makanan yang dipanggang atau dikukus yang berbentuk persegi, datar atau bar dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan dipopulerkan di Amerika Serikat dan Kanada pada paruh pertama abad ke-20.

Sampai detik ini begitu banyak sekali aneka variasi dari brownies dengan berbagai macam tampilan dan berbagai macam citarasa yang banyak ragamnya dan tentu saja menggoda. Akan tetapi dari kesemuanya itu tetap saja aroma bahan dasar brownies baik brownies kukus maupun brownis panggang adalah aroma dari coklat yang begitu khas, harum dan menggoda selera. (nzm)