SEMAMPIR : Warga saat melakukan pengukuran batas jalan tembus (Nanang .P Basuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Serangkaian aksi dan juga pertemuan hingga melibatkan tokoh masyarakat dan pihak Pemerintah Kelurahan Semampir, menjadikan kesabaran Warga Kelurahan Semampir Kecamatan Kota Kediri telah habis. Dengan diawali doa bersama dihadiri ratusan orang di Lapangan Kelurahan Semampir, Minggu (12/07) kemudian dilanjutkan pengukuran untuk pemasangan patok batas rencana untuk mewujudkan jalan penghubung dari Jl. Medang Kamulan dan Jl. Mataram.

Disampaikan Fajar Basuko Trilesjoyo, Ketua LPMK Semampir, bahwa selama ini warga telah cukup lama bersabar bahkan telah 32 tahun terhitung sejak Tahun 1988. “Keinginan warga untuk mewujudkan jalan tembus seluas 13 meter sepanjang 1,1 kilometer. Bahwa kompensasi memang telah diterima lalu kenapa jalan merupakan kesepakatan malah tidak terwujud,” ungkap Fajar ditemui usai acara doa bersama.

Dijelaskan Ketua LPMK, bahwa begitu pentingnya manfaat jalan tembus ini dan memiliki peranan strategis, dianggap tidak mendapat respon baik dari DPRD dan Pemerintah Kota Kediri. “Kami sudah berkirim surat ke DPRD untuk menggelar audensi, juga meminta waktu audensi dengan Bapak Upoyo Sarjono selaku Direktur Utama PT. SK Bangun Perkasa tertanggal 2 juli. Ternyata wakil – wakil kami tidak memberikan respon baik, akan kami demo,” tegasnya.

Fajar LPMK : Ada Apa Wakil Rakyat Diam? Mblandang Carang

SEMAMPIR : Acara doa bersama di Lapangan Kelurahan Semampir (Nanang .P Basuki/duta.co)

Fajar menyatakan akan menggerahkan seluruh kekuatan warga karena jalan ini untuk mengurai kemacetan di Jl. Mayor Bismo yang berhadapan dengan Gedung DPRD. “Sudah berapa banyak nyawa melayang karena kecelakaan di pertigaan selatan SPBU Semampir. Kenapa selama ini diam, ini warga punya usulan demi solusi kenapa semua diam? Lalu dimana hati nurani anggota dewan dan Wali Kota Kediri,” ucapnya.

Direncanakan pada 16 Juli nanti akan menggelar aksi mendemo para wakil rakyat karena dianggap tidak mampu sebagai penyambung lidah rakyat. Kemudian akan mendemo Wali Kota Kediri di Balai Kota dan terakhir ke Kepala Kejaksaan Kota Kediri. “Biar saja nanti mblandang carang, akan terbongkar semua borok – borok siapa saja yang ternyata menikmati tukar guling, lalu dimana keberadaan tanah penggantinya, terus kenapa kawasan hijau bisa didirikan perumahan. Biar hukum yang bekerja, kami sudah lelah diam,” terangnya.

Warga Kerja Bakti Bersihkan Lahan Jalan Tembus

SEMAMPIR : Kerja bakti melakukan pembersihan lahan untuk jalan tembus (Nanang .P Basuki/duta.co)

Usai pemasangan patok, warga kemudian melakukan aksi kerja bakti di sepanjang sungai, dengan membersihkan sejumlah pohon yang masuk dalam jangkauan jalan tembus. Menjadikan menarik, bukan hanya para bapak – bapak, ibu rumah tangga dan anak – anak turut membantu selama pelaksanaan kerja bakti. “Ini menunjukkan semangat yang sama, perasaan yang sama, punya jiwa gotong royong bahkan ada 11 warga yang hibahkan lahannya untuk mewujudkan jalan tersebut. Harusnya wali kota dan dewan malu bila tahu ini, bentuk kepedulian warga Semampir,” ucap Fajar Basuko. (nng)