MEDIA : Wakil Ketua DPRD Bondowoso Andi Hermanto saat di temui awak media (duta.co/haryono)

BONDOWOSO | duta.co -Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang digelar di Jawa Timur Tahun 2019, Kabupaten Bondowoso peroleh medali Berada urutan paling buncit nomer dua (37) dari 38 Kabupaten/kota se jatim.

Dari peringkat perolehan medali tahun 2019 ini di bandingkan dengan tahun sebelumnya kabupaten Bondowoso berada di posisi ke 35 waktu porprov sebelumnya di kabupaten Banyuwangi.

Nor Soetjahyono Ketua KONI Bondowoso mengatakan,  Bahwa dari 19 Cabor yang diikuti di Porprov 2019 ini hanya ada lima Cabor yang berhasil meraih juara dengan raihan delapan medali. Yakni tiga perak dan lima perunggu.

Adapun Cabor penyumbang medali perak dan perunggu yakni Balap Sepeda, Taekwondo, Paralayang, Senam artistik dan Tarung Derajat.

Meskipun Kabupaten Bondowoso berada di urutan peringkat paling bawah, pihaknya tetap merasa bangga. Pasalnya, semua atlet yang diikutkan merupakan asli putra daerah.

“Kalau peringkatnya kita masih di bawah. Yaitu di dalam 38, 37, baru kita 37nya itu. Tapi saya bangga, anak-anak telah berjuang semaksimal mungkin,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso mengaku sangat kecewa dengan kinerja KONI saat ini.

Kekecewaan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Andi Hermanto yang mengatakan, bahwa kinerja Koni sangat mengecewakan. Pasalnya, setiap tahun dianggarkan dana untuk KONI, tapi pembinaan dibawah asal-asalan.

Karna banyak cabor yang memiliki prestasi dan kemampuan itu tidak medapatkan sentuhan dan juga pembinaan dari KONI.

Dicontohkannya seperti banyak atlet Bondowoso yang justru mendukung Kabupaten lain, seperti di Lumajang.

“Kalau menurut saya, kinerja KONI sangat mengecewakan, karena setiap tahun kita menganggarkan dana untuk KONI. Tapi saya rasa pembinaan di bawah asal-asalan,” katanya.

Politisi PDIP itu juga menjelaskan bahwa anggaran yang digelontorkan ke KONI tahun 2019 mencapai Rp 2 Miliar lebih.

“Jadi hanya asal dapat uang dibagi-bagi gitu loh. Dia dapat jatah atau dana hibah dan itu cukup besar, 2 miliar lebih,” ungkap Andi.

Hal ini kata dia, juga bukan masalah besar kecilnya anggaran. Walaupun tak bisa dipungkiri anggaran juga mempengaruhi. Tapi jelas dia, lebih bagaimana kesiapan pengurus KONI sendiri.

“Tentu untuk bisa meningkatkan prestasi atlit kita yang ikut berjuang di setiap laga, baik itu Porprov ataupun yang lain-lain,” pungkasnya.(yon)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry