JAKARTA | duta.co – Komitmen Pemprov Jatim terhadap pengembangan kompetensi kembali mendapat pengakuan dan apresiasi dari Pemerintah Pusat. Kali ini, penghargaan Training Rate Award dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI diterima Pemprov Jatim dengan kategori Pemprov terbaik dalam capaian pemenuhan pengembangan kompetensi.

Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Aries Agung Paewai mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Rabu (7/12). Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang berhasil mendapatkan penghargaan di ajang tersebut karena program ASN Belajar yang dinilai berhasil memberikan pemenuhan hak belajar ASN 20 jam pelajaran (JP) setahun.

Selain Pemprov Jatim, penghargaan juga diberikan kepada Kementerian Pertanian untuk kategori kementerian, LKPP RI untuk kategori lembaga, serta Pemkot Medan meraih penghargaan untuk kategori Pemerintah Kabupaten/Kota.

Atas prestasi itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasihnya kepada LAN RI yang terus mendampingi BPSDM Jatim untuk melaksanakan berbagai program pengembangan kompetensi ASN. Menurut Khofifah , komitmen terhadap pengembangan kompetensi ASN akan terus diperkuat dengan berbagai program dan inovasi. Ini tuntutan yang harus dipenuhi untuk mendorong pembangunan di Jatim agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat menghadapi dinamikan global yang bergerak cepat.

“BPSDM Jatim setelah menjadi Corporate University (Corp-U) SDG’s optimis akan menjadi rujukan bagi pengembangan kompetensi tidak hanya bagi ASN Pemprov Jatim melainkan juga kabupaten/kota dan Provinsi se Indonesia,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk ASN di Jawa Timur yang sangat antusias untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya. Meski, para ASN ini juga harus membagi waktu dengan melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai ASN pelayan masyarakat. Kesadaran ASN ini diyakininya akan berimplikasi terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

“Bisa terlihat dan dirasakan banyak ASN kita yang berinovasi disetiap OPD dan terbukti inovasi para ASN kita sehingga mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat, baik kementerian dan lembaga. Ini adalah hasil dari tingginya kepedulian ASN kita untuk terus belajar ditengah-tengah kesibukan tugasnya,” tambah Gubernur Khofifah.

Untuk diketahui, program ASN Belajar yang dikembangan BPSDM Jatim telah berjalan sebanyak 46 seri. Selama pelaksanaan tersebut, total 457.300 peserta yang telah memanfaatkan program ASN Belajar.

“Saya sendiri pernah menjadi salah satu narasumber ASN Belajar ini. Ternyata pesertanya mencapai lebih dari 7.700 ASN tidak hanya dari Pemprov Jatim melainkan seluruh Indonesia,” ujar Khofifah.

Pada setiap serinya, ASN Belajar difasilitasi oleh narasumber dari berbagai ahli, birokrasi, pemerintah pusat dan daerah serta perguruan tinggi.

Sementara itu, Kepala LAN RI Adi Suryanto menuturkan, penghargaan ini merupakan apresiasi kepada Instansi dan Pemerintah Daerah yang berhasil dalam memberikan pemenuhan hak bangkom ASN nya sebesar 20 jam pelajaran (JP) per tahun.

Training Rate Award tahun 2022 dilaksanakan melalui pemantauan dan evaluasi kegiatan pengembangan kompetensi ASN yang dilakukan setiap instansi sebagai komitmen pemenuhan hak pengembangan kompetensi ASN.

Baik dari sisi perencanaan kebutuhan pengembangan kompetensi, pelaksanaan pengembangan kompetensi, hingga evaluasinya.

“Bangkom ASN di Pemprov Jatim melalui BPSDM telah membuktikan berbagai inovasi program menarik, tepat dan cepat untuk menjawab pemenuhan hak ASN. Program itu adalah ASN Belajar,” sebut Adi.

Program ASN Belajar merupakan program pemenuhan hak ASN yang dilaksanakan secara virtual dan kembangkan sesuai kebutuhan ASN yang mengikutinya.

“Menurut saya ini merupakan contoh program pengembangan kompetensi ASN yang bagus dan harus menjadi referensi bagi program bangkom ASN secara nasional. Khususnya terkait pengembangan training rate yang dalam hal ini mampu memfasilitasi pengembangan kompetensi sebanyak 20 JP pertahun,” ujar Adi

Selaras dengan Kepala LAN, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Alex Denni menyampaikan, kata kunci dari transformasi digital adalah Speed (Kecepatan). Faktor ini bahkan lebih diutamakan dibanding acuracy. Sebab, accuracy tidak pernah sempurna, informasi tidak pernah lengkap dan selalu terjadi dinamika.

“Kita harus percaya untuk selalu on going proses, tidak perlu sempurna, tapi speed kita pertahankan, kita salah lebih cepat kita belajar lebih cepat, dan kita perbaiki lebih cepat. Ini merupakan esensi dari transformasi digital,” ujar Alex.

Sementara itu, Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menambahkan, ASN di Jawa Timur adalah birokrat pembelajar. Hal itu bisa dilihat dari setiap webinar ASN Belajar yang berhasil menarik antusiasme ribuan ASN tidak hanya dari Jatim tapi juga ASN se Indonesia.

Ini baru satu program yakni ASN belajar, masih banyak lagi pelatihan-pelatihan lainnya yang dapat diikuti oleh ASN. Maka apresiasi ini akan terus menjadi pelecut bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus menjadi yang terbaik di Indonesia dalam pengembangan kompetensi ASN.

Aries juga menyampaikan apresiasinya kepada ASN BPSDM Jatim yang tak henti berinovasi dalam mengembangkan berbagai program pelatihan sehingga diminati para ASN di Indonesia.

“Penghargaan ini merupakan bukti komitmen ibu gubernur yang diikuti dengan kerja keras seluruh ASN BPSDM Jatim untuk menciptakan training rate yang terbaik. Semoga ke depan, kualitas kita sebagai penyelenggara pelatihan semakin baik lagi, dipertahankan dan ditingkatkan,” pungkas Aries. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry