SITUBONDO | duta.co-Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSD) Kabupaten Situbondo DR. Fathor Rakhman MPd mengatakan, rekrutmen CPNS di Kabupaten Situbondo dilakukan tanpa adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Sabtu (16/11/2019).
Pernyataan tersebut disampaikan manatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo Fathor Rakhman, kemarin, pada Sosialisasi Kepegawaian yang berlangsung di aula lantai II Pemkab Situbondo.
“Rekrutmen CPNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo yang saat ini sedang dilaksanakan berlangsung fair, tanpa adanya KKN,” tegas Fathor Rakhman.
Lebih lanjut, Fathor Rakhman mengatakan bahwa, rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo menggunakan aplikasi secara eloktronika yang tidak bisa direkayasa. Sebab, aplikasi tersebut bekerja secara otomatis dan apabila para peserta CPNS ada kesalahan dalam menginput data. Maka secara otomatis pula akan muncul keterangan-keterangan dan petunjuk dalam aplikasi tersebut.
“Saya tegaskan rekrutmen CPNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo murni, tanpa adanya unsur-unsur KKN dan tetap menjunjung tinggi integritas penerimaan CPNS secara profesional. Oleh karena itu, saya himbaua kepada para pelamar CPNS agar berhati-hati dalam menginput data pada aplikasi sscn.bkn.go.id. Sebab, apabila ada kesalahan dalam mengimput data dalam aplikasi tersebut, tidak menutup kemungkinan secara otomatis para pelamar CPNS akan gugur atau tertolak oleh aplikasi sscn.bkn.go.id,” kata Fathor Rakhman seraya menghimbau kepada para pelamar CPNS agar teliti dalam mengimput data.
Menurut, Fathor Rakhman, dari 100 kuota CPNS di Situbondo, sebagian besar untuk tenaga teknis. Untuk rekrutmen guru di prioritasnya daerah pinggiran.
“Adapun rincian formasi CPNS terdiri dari 67 tenaga teknis di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 20 orang tenaga pendidik diprioritaskan guru di wilayah pinggiran, serta 11 orang tenaga kesehatan serta dua orang untuk formasi disabilitas,” pungkasnya. her
