Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso melantik para bidan yang lulus program studi profesi bidan FK Unair, Rabu (8/6/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Ibu hamil syarat dengan risiko-risiko yang banyak mengancam jiwanya. Salah satunya risikonya adalah terkena preeklamsia.

Preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat kehamilan, salah satu penyebabnya adalah karena berat badan ibu atau indeks massa tubuh ibu berlebihan. Padahal kenaikan berat badan itu tidak boleh lebih dari 12 kilogram selama sembilan bulan kehamilan.

Bahasan tentang preeklamsia pada ibu hamil itu dibahas Renata Alya dan bisa menembus jurnal internasional scopus. Renata adalah lulusan program studi Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Renata bersama 32 temannya dilantik Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso, Rabu (8/6/2022). “Saya menulis hubungan preeklamsia dengan pertambahan berat badan selama ibu hamil,” ujarnya di sela pelantikan.

Renata mengaku sebelum lulus sarjana kebidanan, dia mendapat tugas untuk submit ke jurnal-jurnal ilmiah. Renata me-review semua artikel yang ada dan terkait dengan preeklamsia baik dari dalam maupun luar negeri. “Kasus ini menjadi perhatian para petugas kesehatan karena menjadi penyebab kematian terbesar bagi ibu hamil,” tukasnya.

Renata menjadi salah satu bidan lulusan FK Unair yang memiliki prestasi membanggakan. Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso juga berharap semua lulusan bidan bisa memiliki prestasi membanggakan.

“Karena lulusan bidan tidak harus menjadi bidan. Terbuka kesempatan bagi bidan-bidan untuk menjadi dosen hingga ke jenjang doktoral. Dan bisa jadi suatu saat ada guru besar yang dari bidan,” tandas Prof Bus, panggilan akrab Prof Budi Santoso.

Karena itu, bidan-bidan yang menjadi dosen Prof Bus berharap bisa memikirkan jenjjang karirnya yang bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk institusi. “Bidan bisa jadi dosen, lektor, lektor kepala hingga guru besar. Semua bisa dijalani hingga tingkat yang sangat tinggi,” ungkapnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry