Hafiz Agung Rifai, Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah Kemenparekraf bersama Bagas Indyatmono, Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia dan David Susilo, SET. MM, Event Director Jember Fashion Carnaval Center dalam acara Press Conference di Hotel Majapahit, Surabaya. (Putri Yulianti/duta)

SURABAYA | duta.co– Pandemi covid -19 memukul sektor industry event. Bagaimana tidak, hampir dua tahun tidak ada event yang digelar mulai skala lokal, regional bahkan inernasonal yang dgelar karena regulasi yang melakukan pembatasan kerumunan banyak orang mencegah penyebaran covid-19. Namun seiring melandainya penyebaran covid-19, bisnis industry event mulai perlahan bangkit.

Dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) siap bangkitkan Industri Event dengan mensosialisasikan kampanye Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) untuk penyelenggaraan acara (event). Sosialisasi ini bertujuan untuk  membangkitkan semangat pelaku event di Indonesia untuk tetap berkreasi di tengah pandemi.

” Hadirnya buku pedoman CHSE ini untuk membantu teman- teman menyelengarakan event dimasa pandemi. Kami juga membentuk tim untuk menyusun buku panduan ini. Agar bisa menjadi acuan untuk membuat event,” kata Hafiz Agung Rifai, Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah Kemenparekraf di Shima Room,Hotel Majapahit kota Surabaya, Rabu (03/10).

Hafiz juga mengungkapkan bahwa dirinya melalui inisiatif ini, berharap industri pariwisata khususnya destinasi event dan ekonomi kreatif tetap berinovasi dan berkarya. Buku Panduan CHSE ini nantinya akan digunakan sebagai persyaratan dalam penyelenggaraan event.

” Kami ingin membantu teman – teman agar bisa menyelengarakan event dengan aman dan bersih,kami tidak mau  event menjadi penyebaran kluster baru ditengah pandemi,” ungkapnya.

Menurutnya perlu diingat bahwa CHSE ini bukan aturan melainkan panduan. Sesuai komitmen menteri dan kapolri event boleh terselengara asal memenuhi protokol CHSE.

“Mereka juga diwajibkan untuk mempresentasikan kepada kami,kemudian kami akan menilai bersama -sama. Apakah event ini layak atau tidak. Jika layak maka akan kami berikan surat rekomendasi,” Imbuhnya.

Sosialisasi CHSE tidak hanya berfokus untuk mempersiapkan destinasi event dan pelaku event dalam memahami protokol kesehatan dan perizinan pelaksanaan kegiatan. Sosialisasi ini juga menargetkan industri kreatif lokal untuk terus berinovasi dalam menyelenggarakan acara seni dan budaya, dengan terus mematuhi protokol kesehatan.

Selain dihadiri Hafiz Agung Rifai, Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah Kemenparekraf bersama Bagas Indyatmono, Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia dan David Susilo, SET. MM, Event Director Jember Fashion Carnaval Center

Sosialisasi ini mengajak penduduk setempat untuk memahami CHSE  dengan sentuhan kearifan lokal di wilayahnya masing-masing.

Kegiatan sosialisasi ini nantinya menargetkan enam kota di Indonesia yaitu Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Lombok dengan ekosistem industri event yang berkembang. (mg1/imm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry