SURABAYA I duta.co – Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional – Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes mengungkapkan ke depan akan ada peluang bagi lulusan Prodi D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok untuk menjadi PNS di lingkungan Kementrian Kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan terkait. Hal itu Ia ungkapkan ketika melakukan kunjungan bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional dan pembinaan pendidikan kesehatan tradisional di IIK Bhakti Wiyata.

Wiendra memastikan jika pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada tenaga kesehatan tradisional. “Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memiliki komitmen bersama untuk merencanakan pendayagunaan Tenaga Kesehatan Tradisional (Nakestrad) di kantor pusat, kantor daerah dan di fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Wiendra.

Dia mengatakan, perencanaan pendayagunaaan tenaga kesehatan tradisional akan disusun secara berjenjang berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan kesehatan. “Dalam hal ini pemerintah baik pusat maupun daerah berwenang untuk merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan tradisional. Kedepannya Nakestrad akan mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan tenaga kesehatan lainnya,” ujarnya.

Dilansir dari pusdatin.kemkes.go.id, estimasi kebutuhan Nakestrad tahun 2021 sebesar 2,706 formasi, yang tersebar mulai dari Rumah Sakit, Puskesmas, Griya Sehat dan Balai Kesehatan Tradisional. Selain dibutuhkan di Fasyankes, Nakestrad juga dibutuhkan di kantor Kemenkes pusat dan daerah sebagai upaya dalam pengembangan Program Kesehatan Tradisional.

Hal itu direspon positif oleh Kaprodi D4 PTT IIK BW Anindini Winda Amalia, S.Kep., Ns., M.Si. Baginya, hal itu menjadi peluang emas bagi prodi D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok IIK Bhakti Wiyata untuk berkembang dan menjadi tanda bahwa lulusan prodi ini tak dapat dipandang sebelah mata.

“Dengan adanya hasil kunjungan dari Direktur Yankestrad Kemenkes, IIK BW optimis dapat menciptakan lulusan yang kelak dapat menjadi tenaga kesehatan tradisional profesional baik untuk praktik mandiri maupun dalam formasi pemerintahan,” tutur Anindini Winda.

“Perkembangan prodi D4 PTT IIK BW ini pun berkembang cukup pesat, dibuktikan dengan adanya jalinan kerjasama dengan kampus luar negeri yakni China sebagai negara asal ilmu pengobatan tradisional Tiongkok. IIK BW selama beberapa tahun terakhir aktif mengirimkan mahasiswanya ke Yunnan University dan Baoshan College. Selain itu, IIK BW juga mendatangkan tenaga pengajar dari China. Hal ini menjadi bukti bahwa IIK BW bertekad mengoptimalkan ilmu pengobatan tradisional tiongkok agar lebih banyak dikenal di Indonesia,” tandasnya. (zi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry